PERANCANGAN SUSTAINABLE VERTICAL URBAN FARMING DI YOGYAKARTA

Josua Jaya Maranatha Gultom (2024) PERANCANGAN SUSTAINABLE VERTICAL URBAN FARMING DI YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61170265_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (18MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61170265_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (25MB) | Request a copy

Abstract

ingginya perkiraan penduduk desa dan permukiman ke perkotaan sebesar 60% – 70% untuk 10 - 20 tahun yang akan datang. Ditambah tingginya urbanisasi Yogyakarta sebagai Kota Pelajar yang terus mengalami pertumbuhan penduduk hingga 5% tiap tahunnya. Menyebabkan meningkatnya status Urban Heat Island di Yogyakarta sebesar 4°C-5°C dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Di lain sisi dalam luas lahan, lahan produktif dan non-produktif berkurang hingga 150 – 250 hektar. Hal ini, Yogyakarta sempat bergantung pangan keluar daerah. Tentu saja hal ini dapat merusak ketahanan pangan secara global. Munculnya Fenomena Urban Farming, yaitu metode bercocok tanam di perkotaan menggunakan lahan yang ada. Di kota Yogyakarta sendiri tercatat sudah ada 276 Kelompok Tani ditahun 2023. Tentu saja Pangan Organik sangat dibutuhkan bagi penggiat Vegetarian, Healthy Lifestyle, Obesitas, Olahragawan & Penderita penyakit tertentu. Banyaknya kekurangan dialami Komunitas Kelompok Tani, diantaranya masih nomaden, pertemuan sebulan & seminggu kali, hasil ekonomi yang kurang menguntungkan, dan pemubusukan & kekeringan akibat tidak adanya tempat khusus. Walaupun secara teknik sudah cukup maju menggunakan Hidroponik & Wallplanter. Sehingga dibutuhkannya Konsep Vertical Farming berupa kawasan dan bangunan yang cukup efisien, dimana Petani tidak lagi menanam kesamping, namun keatas/menanam dilahan minimal dengan hasil maksimal. Hal ini cukup efektif menambah hasil panen 3-5 kali lipat. Sehingga “Perancangan Sustainable Vertical Urban Farming di Yogyakarta” ini sanggup menangani semua masalah diatas dengan penerapan Arsitektur berkelanjutan. Yang nanti didalamnya terisi Area Budidaya, Workshop yang edukatif, & Area Perputaran Ekonomi. Berupa Vertical Farming, Pasar Sayur, & Restaurant, Agro Edutourism (AET), Pameran, hingga Area Distribusi. Yang diharapkan dapat menampung aspirasi Komunitas/Warga edukatif dan menguntungkan.

Actions (login required)

View Item