HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK

Sarlota Novelda Wisesa Radjah (2023) HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190360_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190360_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Kebutuhan dasar bayi berusia 0 – 6 bulan adalah ASI. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sangat mempengaruhi perkembangan dan fungsi kognitif diusia selanjutnya karena bayi menerima nutrisi lengkap serta stimulasi sensori yang komprehensif. Kandungan DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (Eicosapentaenoic acid) dalam ASI dapat menunjang perkembangan otak. Kognitif merupakan proses berpikir yakni seorang individu memiliki kemampuan menilai, mempertimbangkan, dan menghubungkan suatu peristiwa. Dalam hal ini, kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang serta fokus pada ide-ide berpikir. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun di TK Bopkri Gondolayu Yogyakarta. Metode dan subjek : Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 41 anak berusia 4-6 tahun dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai keadaan responden, pertanyaan seputar perkembangan kognitif anak serta pengukuran BB dan TB anak. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat yang selanjutnya menggunakan uji Fisher’s Exact Test dengan bantuan IBMM statistik versi 22. Hasil : Dari 41 responden dilakukan eksklusi menjadi 33 responden dengan hasil sebanyak 19 anak yang mendapatkan ASI eksklusif dan 14 anak tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hasil penelitian menyatakan dari 57,6% anak yang mendapat ASI eksklusif, sebanyak 5,3% mengalami perkembangan kognitif cukup baik. Disamping itu, 42,4% anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, semuanya mengalami perkembangan kognitif baik. Berdasarkan uji Fisher’s Exact Test menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan kognitif anak dengan nilai p-value = 0,999. Hasil uji statistik pada variabel lain diantaranya yaitu jenis kelamin, penyakit kronis, status gizi dan lingkungan terhadap perkembangan kognitif anak menunjukkan hasil tidak signifikan (p-value > 0,05). Kesimpulan : Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan kognitif pada anak usia 4-6 tahun.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: ASI eksklusif, kognitif, anak
Subjects: R Kedokteran. Medis > Pediatri
R Kedokteran. Medis > Pediatri > Kesehatan Anak. Layanan Kesehatan Anak
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Yoan Fenie Christina Khouw
Date Deposited: 11 Jun 2024 06:02
Last Modified: 11 Jun 2024 06:02
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8626

Actions (login required)

View Item View Item