MULTIMODAL DISCOURSE ANALYSIS OF WEBOCOMICS AND THEIR RELEVANCE TO INDONESIA ELF VOCABULARY LEARNING

Satrio William Tirtajaya (2023) MULTIMODAL DISCOURSE ANALYSIS OF WEBOCOMICS AND THEIR RELEVANCE TO INDONESIA ELF VOCABULARY LEARNING. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Pendidikan Bahasa Inggris) 81190072_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Pendidikan Bahasa Inggris) 81190072_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis multimodalitas dari ketiga webcomics dari comicsenglish.com dan relevansinya dengan pembelajaran kosakata Bahasa Indonesia EFL. Studi ini menemukan bagaimana unsur visual dan verbal dalam wacana berkontribusi dalam menghasilkan makna, aspek kontekstual dan budaya apa yang terkandung dalam wacana, dan kesesuaian wacana untuk pengajaran dalam konteks bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan analisis wacana multimodal dari Gunther Kress dan Theo Van Leeuwen (2006) untuk menganalisis multimodalitas dari ketiga webcomics tersebut. Studi ini menemukan bahwa warna latar belakang dan ekspresi karakter menekankan makna, ekspresi wajah dan teks mewakili sifat karakter, objek dan teks mengungkapkan identitas karakter, font dan tanda baca menekankan makna. Studi ini menemukan beberapa aspek budaya yang terkandung dalam webcomics seperti prespektif Asia terhadap merek lokal dan impor, LGBT, dll. Studi ini membandingkan konten webcomics dengan nilai-nilai dalamPancasila DanMandiri kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk dievaluasi kesesuaiannya. Konten yang terdapat dalam webcomics memiliki pesan moral yang sesuai dengan sila kedua dan keempat pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab",“Persatuan Indonesia”, nilai-nilai dalam kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk membangun kepribadian siswa "Karakter Mulia",dan pesan tentang bahaya merokok dan bahaya mengemudi sambil menggunakan ponsel. Namun, komik strip Callous berjudul “Let’s Test Our Love” mengandung konten LGBT yang tidak bisa digunakan untuk pengajaran di Indonesia karena tidak sesuai dengan Pancasila dan nilai-nilai dalam kurikulum Merdeka. --- (English) --- This study aims to analyze the multimodality of the three webcomics from comicsenglish.com and their relevance to Indonesian EFL vocabulary learning. This study finds out how the visual and verbal elements in the discourse contribute to the meaning making, what contextual and cultural aspects are contained in the discourse, and the suitability of the discourse for teaching in the Indonesian context. Researcher uses multimodal discourse analysis by Kress and Van Leeuwen (2006) to analyze the multimodality of the three webcomics. This study found that background colors and characters’ expressions emphasize meaning, facial expression and text represent the nature of characters, objects and text revealed characters’ identity, font and punctuation emphasize meaning. This study found several cultural aspects contained in the webcomics such as Asian perspective towards local and imported brand, LGBT, etc. This study also assessed the webcomics content based on the values in Pancasila and Merdeka curriculum to evaluate its suitability for the Indonesian context. The content contained in webcomics has moral messages that are in accordance with the second and fourth precepts of Pancasila which say “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” and “Persatuan Indonesia”, as well as the values in Merdeka curriculum which aim to build students’ to be “Berakhlak Mulia”, and message about the dangers of smoking and the dangers of driving while using a cell phone. However, a comic strip from Callous entitled "Let's Test Our Love" contains LGBT content and cannot be used for teaching in Indonesia because it is not in accordance with Pancasila and the values in Merdeka curriculum.

Actions (login required)

View Item