PUSAT KERAJINAN TENUN BELU DENGAN PENDEKATAN NUSANTARA MENGKINI

61160109, Virginia Petra R. Djawarai (2021) PUSAT KERAJINAN TENUN BELU DENGAN PENDEKATAN NUSANTARA MENGKINI. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61160109_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (5MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61160109_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (21MB) | Request a copy

Abstract

Kain tenun Belu merupakan salah satu hasil budaya Kota Atambua yang menjadi potensi dan kekhasan yang harus dijaga. Berbatasan langsung dengan negara Timor Leste menjadikan Kota Atambua sebagai pintu masuk antar negara. Hal ini mengakibatkan tingkat permintaan konsumen yang meningkat namun rendahnya produksi dipasaran, tenun ditiru, tenun yang mudah rusak dan pengetahuan generasi muda di Kota Atambua terhadap kain tenun Belu tergolong rendah. Ini berdampak pada perkembangan kain tenun Belu. Dengan adanya semangat dari komunitas/penenun diharapkan sanggup untuk menjaga keberadaan kain tenun tersebut. Pemerintah dan juga masyarakat setempat perlu mengapresiasi komunitas penenun di Kabupaten Belu yang sadar akan potensi kain tenun belu. Adanya wadah atau pusat yang dapat menyatukan jenis kain tenun dengan beragam motif dari beragam suku dan mengembangkan kreativitas komunitas penenun dengan mengubahnya menjadi barang siap pakai. Dengan adanya permasalahan dan potensi terhadap tenun melalui Pusat Pengolahan Kerajinan Tenun Belu Dengan Pendekatan Nusantara Mengkini diharapkan dapat menjadi wadah bagi komunitas untuk menyalurkan kreativitas. Pusat Pengelolaan Kerajinan Tenun Belu berupa Gedung Pengelolaan (workshop) dan Ruang Kreatif (creatif space) sebagai fungsi utama serta Galeri Tenun (gallery) dan Retail sebagai fungsi penunjang. Dengan menggunakan pendekatan Nusantara Mengkini seperti konsep kedaerahan Belu, penghawaan dan pencahayaan yang berkaitan dengan keadaan lingkungan tenun diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi pengguna untuk beraktivitas, memberikan pengalaman meruang bagi pengunjung, sehingga mampu mengembangkan mutu tenun, kreativitas, promosi tenun, menarik minat generasi muda, mendukung ekonomi pengrajin, mencitrakan kekhasan daerah serta menjadi ikon bagi Kabupaten Belu. Kata Kunci: Tenun, Pengolahan, Komunitas, Nusantara Mengkini.

Actions (login required)

View Item