SASANA INKLUSIF DI KOTA YOGYAKARTA

61130021, MARTINUS ALDI WICAKSONO (2018) SASANA INKLUSIF DI KOTA YOGYAKARTA. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61130021_babawal_daftarpustaka.pdf Download (54MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61130021_babisi.pdf Restricted to Registered users only Download (39MB) | Request a copy

Abstract

Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) Nomor 30 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, peraturan tersebut pada dasarnya menyatakan bahwa bangunan gedung kecuali rumah tinggal dan rumah deret sederhana diamanatkan memiliki fasilitas dan aksesibilitas untuk memudahkan penyandang disabilitas dan lanjut usia beraktifitas. Namun kurangnya sosialisasi pemerintah tehadap fasilitas yang diperuntukkan kepada difabel membuat masyarakat tidak tahu mengenai fasilitas yang diberikan kepada difabel. Pengakuan dan penghargaan difabel di bidang pendidikan juga masih belum sepenuhnya baik. UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas belum sepenuhnya mendorong perusahaan menyediakan lapangan pekerjaan. Pemahaman instansi atau perusahaan tentang difabel dinilai masih rendah. Sebab, sangat sedikit perusahaan yang menyediakan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas. Untuk menambah kepercayaan diri dan kemandirian difabel, perlu dikembangkan semua potensi kreatifitas dan ketrampilan yang mereka miliki. Untuk itu perlu didorong berbagai kegiatan serta fasilitas sejak dini agar mereka dapat mengekspresikan minat dan bakatnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar pada acara pembukaan Expo dan Pagelaran Seni Karya Anak Berkebutuhan Khusus SLB BC Purnama Cipanas di Hotel Cianjur, Jalan Raya Cipanas KM 81,3 Cipanas, Kabupaten Cianjur pada hari Kamis, 9 Maret 2017. (www.pikiran-rakyat.com, 2017). Dari permasalahan tesebut, Tugas Akhir ini memberikan opsi penyelesaian berupa wadah untuk menampung berbagai aktivitas positif bagi para difabel fisik maupun komunitas difabel terkait di Kota Yogyakarta melalui desain arsitektur yang inklusif. Opsi tersebut diharapkan dapat menjadi simpul strategis bagi para difabel di Kota Yogyakarta maupun di Indonesia sehingga keberadaan difabel dapat diapresiasi oleh masyarakat. Pertimbangan untuk menyelesaikan masalah ini berupa pemetaan kategori difabel mandiri, penggalian potensi difabel, pemetaan komunitas difabel yang ada di Yogyakarta, pemetaan sarana-prasarana yang belum ada, serta observasi terkait.

Actions (login required)

View Item