LEBIH DARI SEKADAR PENGUCAPAN SYUKUR PENERAPAN INTERCULTURAL HERMENEUTIC TERHADAP TEKS 1 RAJA-RAJA 17:7-24 SEBAGAI UPAYA REKONSTRUKSI PEMAHAMAN PENGUCAPAN SYUKUR DI JEMAAT GEREJA PROTESTAN INDONESIA BAGIAN BARAT (GPIB) JEMAAT BETHANIA MAKASSAR

GEOVANNY GERALDY LAURENTIUS KHOSWANDY (2024) LEBIH DARI SEKADAR PENGUCAPAN SYUKUR PENERAPAN INTERCULTURAL HERMENEUTIC TERHADAP TEKS 1 RAJA-RAJA 17:7-24 SEBAGAI UPAYA REKONSTRUKSI PEMAHAMAN PENGUCAPAN SYUKUR DI JEMAAT GEREJA PROTESTAN INDONESIA BAGIAN BARAT (GPIB) JEMAAT BETHANIA MAKASSAR. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Thesis Filsafat Keilahian) 50220147_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (3MB)
	Text (Thesis Filsafat Keilahian) 50220147_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pengucapan syukur dapat dikatakan salah satu kegiatan atau tradisi yang telah secara turun-temurun dilakukan orang-orang Kristen. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengucapan syukur pasti dilatar-belakangi oleh hal-hal atau kejadian baik yang diterima atau dialami oleh seseorang. Maka dari itu orang tersebut mewujudkan rasa terima kasihnya dalam bentuk pengucapan syukur. Secara khusus dalam konteks GPIB, pengucapan syukur adalah sesuatu yang lumrah dilakukan sehingga tiap-tiap jemaat setidaknya pernah melakukannya sekali seumur hidupnya. Pengucapan syukur dalam lingkup GPIB biasanya diselenggarakan dalam sebuah acara atau ibadah yang mengundang jemaat-jemaat lain untuk ikut bersama-sama beribadah mensyukuri hal baik yang telah terjadi. Dalam penelitian tesis ini secara khusus mencoba lebih dalam untuk membahas pengucapan syukur, apakah selalu dilakukan setelah mendapatkan berkat atau justru dapat dilakukan sebelum mendapatkan berkat. Selain itu, penulis dalam penelitian tesis ini juga menelisik lebih lanjut apakah bentuk pengucapan syukur selalu diwujud-nyatakan dalam bentuk peribadahan. Maka dari itu dalam rangka meneliti dua hal besar tersebut penulis memutuskan untuk melakukan penelitian Intercultural Hermeneutic terhadap kisah Janda di Sarfat pada dua kelompok jemaat di GPIB Bethania Makassar yaitu kelompok etnis Tionghoa dan kelompok etnis Maluku.

Actions (login required)

View Item