HUBUNGAN STRESOR PSIKOSOSIAL DENGAN GEJALA GANGGUAN SOMATISASI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KEDOKTERAN UKDW

VERONICA ANGELLINE RISAELA NABABAN (2024) HUBUNGAN STRESOR PSIKOSOSIAL DENGAN GEJALA GANGGUAN SOMATISASI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KEDOKTERAN UKDW. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41200480_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41200480_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Hubungan Stresor Psikososial dengan Gejala Gangguan Somatisasi pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran UKDW Latar Belakang: Gangguan somatisasi adalah manifestasi satu atau lebih gejala fisik disertai pikiran, emosi, dan/atau perilaku berlebihan terhadap gejala tersebut dan menyebabkan penurunan fungsi pada seseorang. Stres psikososial adalah stres yang dipicu stresor psikososial yang berasal dari lingkungan, interaksi sosial dan kejadian tidak terduga atau tidak dapat dikendalikan. Studi di Brazil menunjukkan bahwa sekitar 63.3% mahasiswa mengalami stres psikososial. Studi di Indonesia menyebutkan bahwa sebanyak 24 orang (27.9%) mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang mengalami stres akademik memiliki kecenderungan gejala somatisasi sedang. Tujuan: Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stresor psikososial, gejala somatisasi, dan hubungan stresor psikososial dengan gejala somatisasi pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran UKDW. Metode: Metode penelitian ini bersifat observasional analitik dengan jenis studi cross-sectional. Data pada penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner MSSQ (Medical Students Stressor Questionnaire) dan SSS-8 (Somatic Symptom Scale-8). Uji Spearman rank digunakan untuk mencari hubungan antara stresor psikososial dengan gejala gangguan somatisasi. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana pada bulan April hingga Mei 2024. Hasil: Hasil analisis ditemukan stresor psikososial terbanyak yaitu menghadapi penyakit atau kematian pasien, sedangkan jumlah terendah adalah bekerja di depan laptop/komputer. Gejala somatisasi terbanyak yaitu merasa lelah atau energi rendah, sedangkan yang paling sedikit yaitu nyeri dada atau sesak napas. Mayoritas mahasiswa mengalami stres psikososial tingkat sedang yaitu sebanyak 31 orang (40.26%). Mayoritas mahasiswa mengalami gejala somatisasi sangat berat yaitu sebanyak 30 orang (38.96%). Terdapat hubungan signifikan antara stresor psikososial dengan gejala gangguan somatisasi (p=0.000), dengan korelasi sedang (r=0.4655) pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran UKDW. Kesimpulan: Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat diketahui gambaran stresor psikososial, gejala somatisasi, dan hubungannya antara stresor psikososial dengan gejala somatisasi pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran UKDW.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Gangguan somatisasi, stresor psikososial, mahasiswa kedokteran
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Mayriska Eliana
Date Deposited: 24 Apr 2025 03:24
Last Modified: 24 Apr 2025 03:24
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9758

Actions (login required)

View Item View Item