PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SARGASSUM ILICIFOLIUM DI PANTAI POROK, WATUKODOK DAN WATULAWANG

NABILA PRASTIKA DEWI (2024) PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SARGASSUM ILICIFOLIUM DI PANTAI POROK, WATUKODOK DAN WATULAWANG. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31200359_bab1_bsb5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31200359_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Sargassum ilicifolium merupakan makroalga yang melimpah di pantai Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Makroalga ini dikenal dapat menghasilkan metabolit sekunder yang penting untuk kesehatan dan kecantikan, salah satunya sebagai antioksidan. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, dan produksi metabolit sekunder, pigmen, serta bioaktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik lingkungan di Pantai Porok, Watukodok, Watulawang Gunungkidul terhadap kandungan metabolit sekunder, pigmen dan aktivitas antioksidan S.ilicifolium. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2023-Juli 2024. Karakteristik ekologi pantai digunakan data sekunder dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) bulan Oktober-Desember 2023 dan referensi jurnal. Sampel S.ilicifolium diekstraksi menggunakan metode triphasic. Kualitas ekstrak ditentukan melalui rendemen, identifikasi kualitatif fitokimia, kandungan pigmen dan aktivitas antioksidan. Korelasi pengaruh faktor lingkungan terhadap kandungan pigmen digunakan uji Korelasi Pearson. Hasil data sekunder pada parameter curah hujan, kelembapan dan tipologi menunjukkan perbedaan, sedangkan suhu, pH dan tipe substrat menunjukan sama di ketiga pantai. Hasil uji fitokimia ketiga pantai positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid, steroid, dan fenolik. Nilai rendemen ekstrak, kandungan pigmen, dan karotenoid tertinggi didapatkan dari sampel Watukodok berturut-turut sebesar 33,56% (rendemen), 21,35mg/g (klorofil a), 28,54mg/g (klorofil b), 14,78mg/g (klorofil c), dan 46,67mg/g (kartenoid). Hasil analisis statistik dengan Korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan signifikan positif antara suhu dan kelembapan terhadap klorofil a, klorofil b, klorofil c dan karotenoid. Nilai IC50 tertinggi ditemukan pada Pantai Watukodok sebesar 1,49 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan berpengaruh terhadap produksi metabolit sekunder, pigmen dan aktivitas antioksidan dengan hasil tertinggi ditemukan pada Pantai Watu Kodok.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: antioksidan, metabolit sekunder, pigmen, Sargassum ilicifolium
Subjects: V Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan (Umum)
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Mayriska Eliana
Date Deposited: 21 Apr 2025 08:16
Last Modified: 21 Apr 2025 08:16
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9699

Actions (login required)

View Item View Item