ANALISA KADAR LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA SAYUR KUBIS (BRASSICA OLERACEA L.) DAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.) DI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET D.I. YOGYAKARTA

CINDYASTHI WARDHANI (2024) ANALISA KADAR LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA SAYUR KUBIS (BRASSICA OLERACEA L.) DAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.) DI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET D.I. YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31180253_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31180253_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Sayuran merupakan bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat untuk menyediakan nutrien dan vitamin bagi tubuh. Dalam proses budidaya hingga penjualan, sayuran rentan terkontaminasi oleh logam berat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas industri dan kegiatan transportasi yang mencemari perairan, udara dan tanah dengan logam berat, seperti timbal (Pb) yang dapat ditemukan di asap kendaraan bermotor dan pupuk. Pencemaran timbal di lingkungan dapat mencemari sayuran yang menimbulkan resiko kesehatan. Kubis dan selada merupakan sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat sebagai lalapan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan Pb pada sayur kubis dan selada dari dua pasar tradisional dan dua supermarket di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi-lokasi tersebut ramai dan dekat dengan jalan utama. Penelitian ini terdiri dari tahap sampling, ekstraksi dengan HCl 37% dan HNO3 65%, pengukuran Pb dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) dan analisa statistika. Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan timbal pada seluruh sayur kubis dan selada dari empat lokasi sebesar 0,0793-0,1338 mg/kg. Konsentrasi Pb tertinggi pada sayur kubis sebesar 0,10929 mg/kg berasal dari Daerah Sleman yang dijual pada Supermarket Mirota Kampus dan konsentrasi Pb tertinggi pada sayur selada sebesar 0,121659 mg/kg berasal dari Daerah Pakem, Ngemplak dan Kopeng yang dijual pada Pasar Giwangan. Kandungan timbal yang terdapat pada seluruh sampel masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Indonesia yaitu 0,5 mg/kg, dan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan yaitu 0,2 mg/kg. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi penjualan tidak berpengaruh terhadap konsentrasi Pb dalam sayur. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi Pb dalam sayur yaitu perbedaan morfologi dan tempat budidaya sampel.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Timbal (Pb), Atomic Absoprtion Spectrophotometer (AAS), Pasar Tradisional, Supermarket, Kubis, Selada
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > Botani / Ilmu Tumbuhan
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Shendiana Siallagan
Date Deposited: 21 Apr 2025 06:54
Last Modified: 21 Apr 2025 06:54
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9692

Actions (login required)

View Item View Item