ANALISA SENTIMEN TERHADAP NETIZEN INDONESIA SAAT MENANGGAPI KONFLIK ISRAEL-PALESTINA DI SEBUAH AKUN X (TWITTER) DENGAN PEMIKIRAN F. BUDI HARDIMAN DAN TEOLOGI KERAMAHAN

BINTANG HOLY JUNIOR (2024) ANALISA SENTIMEN TERHADAP NETIZEN INDONESIA SAAT MENANGGAPI KONFLIK ISRAEL-PALESTINA DI SEBUAH AKUN X (TWITTER) DENGAN PEMIKIRAN F. BUDI HARDIMAN DAN TEOLOGI KERAMAHAN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01200271_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01200271_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Dewasa ini perkembangan teknologi dapat dirasakan oleh banyak orang. Kita mengenal istilah Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yaitu seperangkat alat yang dapat membantu manusia untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi. Pesatnya perkembangan teknologi memiliki dampak kepada manusia digital (homo digitalis). Dalam fenomena revolusi digital ini, F. Budi Hardiman menjelaskan dampak-dampak TIK terhadap manusia. Hardiman menyoroti homo digitalis yang menggunakan gawainnya dengan ketidaksadaran akan adanya ambivalensi terhadap munculnya informasi. Homo digitalis dapat terjebak pada hoaks yang dianggap benar, membela hoaks itu (fanatisme), dan melakukan tindakan banalitas hingga brutalitas. Penulis melihat hal ini dapat kita minimalisir dengan mencoba merefleksikan teologi. Teologi keramahan dapat menjadi refleksi baik untuk homo digitalis dapat memaknai dirinya menjadi berkat di tengah-tengah anonimitas media sosial. Perjumpaan dengan orang asing tidak sama sekali asing, hanya kita tidak pernah mengenali predikat-predikat setiap netizen yang ada di media sosial. Anonimitas ini identik dengan keramahan dan dapat kita temui pada konteks dunia digital. Teologi keramahan merefleksikan pengguna untuk berusaha menerima berkat dari Tuhan melalui anonimitas di media sosial. Harapannya, kita dapat meminimalisir keterasingan, ketidakpekaan, dan penempatan konten yang tepat saat berkomentar di media sosial. Demikian juga manusia digital tidak lepas dari kehidupan korporealnya di tempat masing-masing. Budaya terikat pada setiap tempat. Penulis mengusulkan salah satu falsafah Jawa memayu hayuning bawana.Yang mana dapat memperkuat kita dalam mengusahakan dunia (bawana) digital yang semakin ramah, semakin cantik (hayu).

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Digitalisasi, homo digitalis, hoaks, fanatisme, banalitas, homo brutalis, teologi keramahan, anonimitas, memayu hayuning bawana, cantiknya dunia.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Logika
B Filsafat. Psikologi. Agama > Psikologi
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Shendiana Siallagan
Date Deposited: 23 Apr 2025 02:44
Last Modified: 23 Apr 2025 02:44
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9645

Actions (login required)

View Item View Item