ELISITASI FLAVONOID MENGGUNAKAN KITOSAN PADA KULTUR KALUS GINSENG JAWA (TALINUM PANICULATUM GAERTN.)

Ratih Restiani and Dwi Aditiyarini and Inawati Eddijanto (2022) ELISITASI FLAVONOID MENGGUNAKAN KITOSAN PADA KULTUR KALUS GINSENG JAWA (TALINUM PANICULATUM GAERTN.). Sciscitatio: Journal of Biological Science, 3 (2). pp. 90-99. ISSN 2721-5180

[img] Text (Artikel Jurnal)
Elisitasi Flavonoid menggunakan Kitosan pada Kultur Kalus Ginseng Jawa.pdf - Published Version

Download (716kB)

Abstract

Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) sering dimanfaatkan dalam pengobatan herbal karena mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antivirus, antiinflamasi, kardioprotektif, antidiabetes, antikanker, dan antioksidan. Kultur in vitro adalah teknik yang dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder melalui elisitasi. Elisitasi metabolit sekunder dengan menggunakan kitosan dapat digunakan untuk menghasilkan flavonoid dan bekerja langsung pada enzim kunci penghasil flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kitosan dan durasi elisitasi terhadap biomassa kalus dan akumulasi flavonoid. Inisiasi kalus T. paniculatum dilakukan menggunakan eksplan daun yang diinokulasi dalam media MS dengan penambahan 3 mg/L kinetin dan 2 mgL 2,4-D. Kalus berusia 58 hari (fase early stasioner) dielisitasi dengan variasi konsentrasi kitosan 0, 50, 150, dan 200 ppm dan durasi elisitasi 0, 24, 48, dan 96 jam. Ekstraksi kalus menggunakan metanol 96% dilanjutkan analisis secara kualitatif dan semi kuantitatif menggunakan KLT. Peningkatan konsentrasi dan durasi elisitasi kitosan secara umum menyebabkan penurunan biomassa kalus (0,051-0,066 g/g BK) dibandingkan kontrol (0,067 g/g BK). Selain itu, peningkatan konsentrasi dan durasi elisitasi kitosan berpengaruh terhadap peningkatan akumulasi flavonoid berdasarkan luas noda KLT (0,082 - 0,1178) cm2 dibandingkan kontrol (0,0785 cm2). Konsentrasi dan durasi elisitasi kitosan yang optimal meningkatkan biomassa kalus (0,068 g/g BK) adalah kitosan konsentrasi 150 ppm selama 24 jam (K2W1) sedangkan akumulasi flavonoid optimal (0,1178 cm2) dan intensitas warna noda KLT bernilai 5 (kuning kehijauan gelap) pada perlakuan kitosan 150 ppm selama 48 jam (K2W2).

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Elisitasi, flavonoid, kultur kalus, kitosan, Talinum paniculatum
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > QH Sejarah Alam > QH301 Biologi
Divisions: Fakultas Bioteknologi
Depositing User: Beatrix Stefany
Date Deposited: 19 Sep 2024 06:57
Last Modified: 19 Sep 2024 06:57
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9298

Actions (login required)

View Item View Item