PEMANFAATAN JALAN KAMPUNG DI KELURAHAN SURYATMAJAN SEBAGAI RUANG USAHA KULINER PENDUKUNG PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA

Steffany Hartono (2024) PEMANFAATAN JALAN KAMPUNG DI KELURAHAN SURYATMAJAN SEBAGAI RUANG USAHA KULINER PENDUKUNG PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Magister Arsitektur) 63220039_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (13MB)
	Text (Tesis Magister Arsitektur) 63220039_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Yogyakarta sebagai Kota Wisata memiliki beragam destinasi wisata unggulan. Wisata kuliner di kampung kota menjadi destinasi yang strategis bagi pembangunan pariwisata Kota Yogyakarta. Kelurahan Suryatmajan sebagai salah satu kampung wisata di Kota Yogyakarta memiliki potensi geliat ekonomi, khususnya di bidang kuliner. Masyarakat Kelurahan Suryatmajan menggunakan jalan kampung sebagai ruang usaha kuliner yang berpotensi mendukung pariwisata Kota Yogyakarta. Fenomena penggunaan jalan kampung sebagai ruang usaha kuliner pendukung pariwisata terjadi pada empat dari enam kampung di Kelurahan Suryatmajan. Pada empat kampung tersebut, ditemukan enam objek amatan yang memenuhi kriteria pemilihan lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan tipologi pemanfaatan jalan kampung serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar ruang usaha kuliner yang berpotensi sebagai pendukung pariwisata Kota Yogyakarta. Penelitian ini akan membahas tentang pemanfaatan jalan kampung yang dilakukan oleh pelaku usaha kuliner, tipologi jalan kampung yang dimanfaatkan sebagai ruang usaha kuliner oleh masyarakat, serta dukungan usaha kuliner di Kelurahan Suryatmajan terhadap pariwisata Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode grounded theory dengan mendasarkannya hasil temuan pada fenomena di lapangan, tanpa mengujinya dengan teori apapun. Kerangka teori baru dimunculkan saat sudah proses analisis. Penelitian ini menghasilkan tiga klasifikasi tipologi ruang berdasarkan intensitas interaksi antar penggunanya serta dukungannya pada pariwisata. Klasifikasi tersebut, antara lain: intens, cukup intens, dan renggang. Tipologi ruang dengan interaksi yang intens berpotensi menjadi destinasi wisata dengan jenis aktivitas yang terbatas. Tipologi ruang dengan interaksi yang cukup intens berpotensi sebagai destinasi wisata dengan jenis aktivitas yang lebih beragam. Sedangkan, tipologi ruang dengan interaksi yang renggang berpotensi mendukung pariwisata, melalui pemenuhan kebutuhan pangan bagi pekerja pariwisata.

Actions (login required)

View Item