Wilda Prianty Simanjuntak (2024) IDEOLOGI ETNISITAS AL AMI YISRAEL KRITIK IDEOLOGI ATAS TEKS 1 TAWARIKH 11:1-9. Desertations (S3) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Disertasi Doktor Teologi)
57190021_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB) |
|
Text (Disertasi Doktor Teologi)
57190021_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Ideologi etnisitas merupakan diskusi hangat sepanjang sejarah dunia. Bangsa-bangsa terbentuk dari beragam etnisitas. Sehingga sulit untuk mengidentifikasi identitas murni sebagai asli pribumi. Untuk merekonstruksi ideologi identitas kita mesti melihat ‘sang liyan’ yang sering kita sebut sebagai ‘orang asing’. Untuk merekonstruksi ideologi etnisitas diperlukan sebuah kerangka teori yang diperkenalkan dengan istilah teori Vertical dan Lateral. Ideologi etnisitas yang dipromosikan sebagai world-view kitab Tawarikh adalah ‘seluruh Israel’ (al ami yisrael). Istilah ini menggambarkan sebuah gagasan yang inklusifisme, tidak curiga memandang yang lain terlebih kerajaan utara (Samaria). Sebab Tawarikh menempatkan kerajaan Yehuda menjadi pusat isu yang terus disuburkan bersamaan dengan Yerusalem dan Bait Sucinya. Penyelidikan atas istilah etnisitas selalu berkait berkelindan dengan klasifikasi orang (classification of people) dan hubungan relasi antar kelompok (groups relationships). Kelompok etnis dapat didefenisikan sebagai kelompok-kelompok sosial yang memiliki budaya yang sama. Namun konsep pendapat ini memerlukan penelusuran mendalam dan sejumlah pertanyaan, dengan kesamaan akar budaya mana mereka dapat disejajarkan dan dengan metode perbandingan lintas budaya mana dapat dilakukan? Dalam bahasa sehari-hari, istilah ‘etnisitas’ memiliki hubungan makna dengan ‘isu minoritas’ dan ‘relasi ras’, namun dari sudut pandang antropologi sosial etnisitas mengacu pada aspek hubungan sosial antar kelompok yang menganggap diri mereka ‘satu’ dan ‘padu’ tetapi kelompok lain menganggap mereka berbeda dari segi budaya. Meskipun dianggap tepat dan benar bahwa ‘diskursus mengenai etnisitas cenderung fokus pada unit subnasional atau kelompok minoritas tertentu’. Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) sebagai gereja yang multietnis dan multikultur sekaligus hasil penginjilan misionaris Barat. Warisan-warisan budaya misionaris mewarnai tata organisasi HKBP. Salah satu visi dan misi HKBP sejak periode rekonsiliasi adalah menjadi gereja yang inklusif, dialogis dan terbuka. Visi ini menjadi sebuah pintu masuk dalam merekonstruksi (ulang) ideologi identitas HKBP. Kerangka teori yang dipergunakan adalah model vertikal dan lateral. Paper ini memakai kritik ideologi sebagai sebuah pendekatan untuk mengelaborasi teks berdasarkan 1 Tawarikh 11:1-9 dengan metode deskriptif-interpretatif-analisis.
Item Type: | Student paper (Desertations (S3)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ideologi, Identitas, Etnisitas, Model Vertikal dan Lateral |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum) B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Doktrinal |
Divisions: | Fakultas Teologi > Doktor Teologi |
Depositing User: | Beatrix Stefany |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 04:00 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 04:00 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8914 |
Actions (login required)
View Item |