KEBAJIKAN RELASI ADIL DAN RUKUN DALAM PENYEBUTAN LANSIA SEBAGAI 'KELOMPOK RENTAN' PADA KONTEKS KEBIJAKAN IBADAH DIGITAL GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ)

Aan Priyadi (2024) KEBAJIKAN RELASI ADIL DAN RUKUN DALAM PENYEBUTAN LANSIA SEBAGAI 'KELOMPOK RENTAN' PADA KONTEKS KEBIJAKAN IBADAH DIGITAL GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ). Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Magister Filsafat Keilahian) 50200081_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Tesis Magister Filsafat Keilahian) 50200081_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pandemi covid-19 telah mendorong Gereja Kristen Jawa (GKJ) untuk melakukan pelayanan-pelayanan gerejawi secara digital. Sebagai gereja Presbiterial, Bapelsin Sinode GKJ menerbitkan Surat Penggembalaan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan gereja-gereja dalam lingkup sinode GKJ dalam pengambilan kebijakan terkait pelayanan ibadah gereja selama masa pandemi. Surat penggembalaan tersebut menyebut lansia termasuk dalam kategori ‘kelompok rentan’ sebagai upaya melindungi dari risiko kesehatan yang lebih besar. Analisa kualitatif studi pustaka kebutuhan dasar lansia dari sisi psikologis dan budaya Jawa menunjukkan bahwa penyebutan tersebut sekalipun dapat mengurangi risisko dampak kesehatan namun tidak cukup dapat menyediakan kebutuhan dasar mereka yaitu relasi. Oleh sebab itu, studi ini juga melakukan analisa etika karakter GKJ terhadap persoalan tersebut menggunakan teori etika Karakter Paulus S. Widjaja dengan menggali dokumen gerejawi PPA GKJ dan TGTL GKJ.

Actions (login required)

View Item