EFEKTIVITAS TERAPI TAMBAHAN MAGNESIUM SITRAT TERHADAP INTENSITAS NYERI KRAM PADA PASIEN NOCTURNAL LEG CRAMPS DI RS BETHESDA YOGYAKARTA

Ananda Digdoyo (2023) EFEKTIVITAS TERAPI TAMBAHAN MAGNESIUM SITRAT TERHADAP INTENSITAS NYERI KRAM PADA PASIEN NOCTURNAL LEG CRAMPS DI RS BETHESDA YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190409_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190409_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Kram Kaki Nokturnal (NLC) merupakan suatu kontraksi tungkai bawah secara involunter yang bersifat nyeri dan terjadi selama beberapa detik hingga menit pada periode istirahat yang lama, khususnya pada malam hari. Etiologi NLC yang umumnya idiopatik menyebabkan belum adanya terapi paling efektif untuk gejala tersebut. Magnesium diduga memiliki potensi dalam terapi NLC karena salah satu faktor pencetus NLC adalah kadar mineral tertentu yang rendah, seperti defisiensi magnesium. Namun demikian, dari hasil penelitian sebelumnya tentang manfaat magnesium terhadap nyeri kram NLC masih sangat terbatas dan belum konklusif. Tujuan: Mengukur nilai pengurangan nyeri kram pada pasien NLC yang diberikan terapi tambahan magnesium terhadap terapi standar NLC. Metode: Penelitian ini adalah penelitian uji klinik terandomisasi, label terbuka, dengan grup kontrol yang dilakukan follow up selama 2 minggu. Penelitian dilakukan pada 30 subjek pasien kram kaki nokturnal yang telah didiagnosis dengan formulir singkat kram kaki nokturnal adaptasi ICSD 2005. Subjek dibagi dalam 2 kelompok perlakuan yaitu (1) kelompok intervensi yang diberikan terapi standar NLC (calcium dan gabapentin) dengan tambahan terapi magnesium sitrat 100 mg (Hi-Mg100) satu tablet sehari, (2) kelompok kontrol yang hanya diberikan terapi standar NLC. Pengukuran nyeri kram NLC dilakukan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum pemberian terapi (nilai dasar) dan pada minggu ke-2 setelah terapi. Data utama akan dianalisis menggunakan uji Mann-whitney dan uji wilcoxon signed rank. Hasil: Penambahan magnesium pada terapi standar memberikan pengurangan intensitas nyeri kram yang bermakna antara sebelum dan sesudah terapi berdasarkan uji wilcoxon signed rank (p = 0,000), dimana pengurangan nyeri kram pada kelompok terapi tambahan magnesium lebih besar daripada terapi standar (28,82 ± 8,575 vs 23,08 ± 8,549), namun tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua kelompok terapi berdasarkan uji Mann-whitney (p = 0,073). Hasil sekunder didapatkan usia memiliki hubungan positif terhadap intensitas nyeri kram sebelum terapi (p = 0,035) dan perbedaan jenis kelamin memiliki hubungan terhadap nilai pengurangan nyeri (p = 0,047). Kesimpulan: Pemberian terapi tambahan magnesium tidak terbukti lebih efektif dalam menurunkan nyeri kram secara bermakna dibandingkan dengan terapi obat standar pada pasien kram kaki nokturnal.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Kram kaki nokturnal, nlc, magnesium, nyeri kram, intensitas nyeri
Subjects: R Kedokteran. Medis > Terapi. Farmakologi
R Kedokteran. Medis > Farmasi dan Bahan Medis (materia medica)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Beatrix Stefany
Date Deposited: 11 Jun 2024 05:33
Last Modified: 11 Jun 2024 05:33
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8659

Actions (login required)

View Item View Item