HUBUNGAN TINGKAT RESILIENSI DENGAN STATUS SARAF OTONOM MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKDW ANGKATAN 2018

Lucas Julisar Selawa (2023) HUBUNGAN TINGKAT RESILIENSI DENGAN STATUS SARAF OTONOM MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKDW ANGKATAN 2018. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190378_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190378_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Mahasiswa kedoteran memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Prevalensi tingkat stres mahasiswa kedokteran dibeberapa negara sekitar 10-96%. Stres pada mahasiswa kedokteran bisa terjadi akibat berbagai pemasalahan yang dihadapi baik dari dalam maupun luar studi. Stres pada mahasiswa kedokteran paling tinggi dialami oleh angkatan akhir. Dalam menghadapi stres, mahasiswa kedokteran memerlukan resiliensi untuk dapat beradaptasi dan bangkit kembali dari permasalahan yang dihadapi. Pada orang dengan tingkat resiliensi rendah, paparan stres berulang akan dipersepsikan oleh amygdala sebagai ancaman, sehingga meningkatkan aktivitas amygdala yang dapat mengaktifkan saraf simpatis secara belebihan dapat menyebabkan gangguan saraf otonom. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat resiliensi dengan status saraf otonom pada mahasiswa angkatan 2018 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana. Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 99 orang mahasiswa angkatan 2018 di Fakuktas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan menggunakan data sekunder dari survei prodi FK UKDW terkait Tingkat Kecemasan, Tingkat Resiiensi, dan Status Saraf Otonom. Tingkat resiliensi diukur menggunakan kuisioner (BRS) dan Status Saraf Otonom diukur menggunakan kuisioner (COMPASS-31). Hasil dari data sekunder dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu uji Independent T-tes dan Pearson product moment dengan bantuan IBM SPSS Statistic 25. Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan uji Independent T-tes menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat resiliensi dan status saraf otonom pada jenis kelamin laki-laki dan perenpuan (p-value = > 0,05). Pada hasil uji Pearson product moment menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat resiliensi dengan status saraf otonom (p-value = 0,006). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat resiliensi dengan status saraf otonom pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UKDW angkatan 2018.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Resiliensi, Sistem Saraf Otonom, Stres
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > Fisiologi
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Yoan Fenie Christina Khouw
Date Deposited: 26 Jun 2024 03:06
Last Modified: 26 Jun 2024 03:06
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8611

Actions (login required)

View Item View Item