Kevin Alvaro Adianto (2024) EMBEDDED MONITORING SYSTEM BERBASIS IOT UNTUK MONITORING JUMLAH KARBON PADA LAHAN PERTANIAN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Informatika)
71200557_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (7MB) |
|
Text (Skripsi Informatika)
71200557_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Karbon merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh dunia sebagai salah satu gas polutan pencemaran yang berbahaya. Untuk menghitung jumlah karbon dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan uji lab namun membutuhkan waktu yang lama. Selain itu pada penelitian lain dapat pula menghitung jumlah karbon dari citra gambar dari udara menggunakan drone. Namun sistem ini masih memiliki kekurangan yaitu, kurang efisien dalam pengambilan citra gambar karena masih harus secara manual datang ke sawah dan juga memiliki kelemahan tidak bisa mengupdate nilai karbon secara berkala setiap hari. Pada penelitian ini dibangun perangkat embedded system berbasis IoT yang dapat memantau dinamika emisi karbon yang dihasilkan pada lahan pertanian secara otomatis dan real time setiap hari sehinga dinamika jumlah emisi karbon tanaman di suatu lahan pertanian akan dapat dihitung dengan lebih cepat, tepat dan akurat secara kontinyu serta real time sehingga dapat menguntungkan berbagai pihak. Parameter yang diteliti antara lain: latency, bandwidth, packet loss, dan reliability (success rate) yang mengukur pengiriman data karbon dari chamber maupun jumlah kendaraan dari CCTV ke server AWS (Amazon Web Service). Hasil akhir menunjukkan bahwa embedded system berbasis IoT yang telah dibuat mampu secara real time selama 24 jam mengukur dinamika emisi karbon dengan total maksimal 50.000 hit perhari pada lahan pertanian yang dihasilkan dari aktivitas fotosintesis tanaman. Telah berhasil pula dibangun infrastruktur jaringan yang secara keseluruhan termasuk kategori sangat baik (sesuai standar TIPHON) yang dapat mengirimkan data hasil karbon beserta jumlah kendaraan sampai ke database AWS. Jarak terbaik untuk pemasangan access point ke sensor embedded system (chamber) untuk mengambil CO2 terletak pada jarak di bawah 100-120 meter. Jarak ideal pemasangan chamber pada studi kasus ini dibawah 120 meter dimana akan mendapatkan latency yang cenderung rata diantara 10-25ms. Embedded system ESP32 termasuk baik dan stabil sehingga data yang terkirimkan rata-rata 90% dengan running time 1 jam.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | embedded system, IoT, ESP 32, karbon, CO2, AWS, lahan pertanian |
Subjects: | Q Ilmu Pengetahuan > Matematika > Perangkat Lunak (Software) Komputer T Teknologi > Teknologi (Umum) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Informasi > Prodi Informatika |
Depositing User: | Beatrix Stefany |
Date Deposited: | 16 May 2024 02:17 |
Last Modified: | 16 May 2024 02:17 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8427 |
Actions (login required)
View Item |