Nicholas Pinalu (2024) GAMBARAN KIPI VAKSIN COVID-19 PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41190418_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41190418_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (895kB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: KIPI setelah vaksinasi mencakup sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan reaksi alergi ringan. Vaksin COVID-19 digunakan untuk mencegah infeksi SARSCoV-2. Penelitian ini membahas gambaran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin COVID-19 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana angkatan 2019-2022. Tujuan: Mengetahui Gambaran KIPI Vaksin COVID-19 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Angkatan 2019- 2022. Metode: Penelitian menggunakan desain deskriptif observasional dan pendekatan cross-sectional. Data primer diperoleh langsung melalui kuesioner yang disebarkan. Lokasi penelitian berada di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, pada bulan Agustus 2023. Populasi penelitian mencakup mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2019-2022, dengan teknik purposive sampling. Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan dengan etika penelitian. Data gambaran KIPI vaksin COVID-19 pada mahasiswa ini akan dianalisis. Hasil: Penelitian ini melibatkan 227 mahasiswa dari angkatan 2019-2022 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana. Karakteristik demografis mencakup jenis kelamin, kelompok usia, tahun angkatan, komorbid, riwayat pengobatan, jenis vaksin yang digunakan, dan kemudahan menerima vaksin di fasilitas kesehatan. Mayoritas partisipan adalah perempuan (69,2%), dengan mayoritas berusia antara 18- 23 tahun. Angkatan 2019 menjadi kelompok terbesar (32,2%), dan 54,8% dari partisipan memiliki riwayat penyakit asma. Penggunaan medikasi postvaksinasi COVID-19 paling umum adalah paracetamol (84%). Jenis vaksin yang digunakan termasuk Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. Sebagian besar responden (44,5%) merasa mudah dalam menerima vaksin di fasilitas kesehatan. Gejala umum vaksinasi dosis 1 adalah nyeri otot, dengan gejala lain termasuk bengkak dan pendarahan di tempat penyuntikan, demam, diare, muntah, dan lainnya. Dosis 2 dan booster 1 juga menyebabkan gejala serupa, dengan dosis 2 menimbulkan nyeri otot, dan booster 1 menimbulkan nyeri otot serta beberapa gejala lain. Hasil vaksinasi booster 2 menunjukkan nyeri disertai kelemahan pada lengan dan gejala lainnya. Kesimpulan: Dapat disimpulkan sampel mayoritas perempuan (69,2%) dengan usia dominan 21-23 tahun (54,6%) dan riwayat COVID-19 (51,1%). Vaksin Sinovac mendominasi dosis 1, dosis 2, dan booster 2 (70,97%), sedangkan Astrazeneca menjadi vaksin booster 1 yang paling umum (35,24%). KIPI paling sering adalah nyeri otot (25,5%), bengkak di tempat penyuntikan (19,23%), dan nyeri disertai kelemahan pada lengan (11,17%)..
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), Vaksin COVID-19, Mahasiswa Kedokteran. |
Subjects: | Q Ilmu Pengetahuan > Mikrobiologi > Virologi R Kedokteran. Medis > Kedokteran (Umum) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Yoan Fenie Christina Khouw |
Date Deposited: | 21 May 2024 03:09 |
Last Modified: | 21 May 2024 03:09 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8354 |
Actions (login required)
View Item |