Irnawati Satigi (2024) MEMBACA ULANG MAZMUR 137:1-9 DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF TRAUMA DAN LOGOTERAPI DARI VIKTOR EMIL FRANKL SEBAGAI LENSA, DALAM UPAYA MEMBANGUN TEOLOGI PASCAKONFLIK POSO. Desertations (S3) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Disertasi Doktor Teologi)
57160007_bab1_bab6_daftarpustaka.pdf Download (2MB) |
|
Text (Disertasi Doktor Teologi)
57160007_bab2-sd-bab5_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sebagai bagian dari masyarakat pascakonflik, trauma dalam bentuk PTSD adalah salah satu realitas konteks berteologi yang tidak dapat diabaikan dalam gumul juang pelayanan dalam komunitas jemaat GKST. Meskipun gereja tidak dapat menghapus trauma dalam ingatan setiap orang, tetapi gereja dapat mengupayakan pertumbuhan pascatrauma (PTG). Gereja harus memikirkan sebuah teologi responsif yang berangkat dari konteks traumatis kolektif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan belajar dari pengalaman orang lain. Adapun konteks trauma pascakonflik GKST dan konteks pemazmur sebagaimana yang tertuang dalam pengalaman traumatis orang-orang buangan yang terekam pada puisi Mazmur 137:1-9 memiliki kesamaan. Hal ini membuka ruang bagi GKST untuk belajar dari pengalaman pemazmur. Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk menemukan kemungkinan penggunaan lensa psikoterapi dan psikologi klinis seperti logoterapi dan trauma dalam pembacaan teks Alkitab. Pembacaan ulang terhadap puisi Mazmur 137:1-9 dilakukan dalam kerangka kerja hermeneutika kontekstual Asia yang memberi penekanan utama pada teks dan pembaca. Metode hermeneutika yang digunakan dalam proses pembacaan ulang teks adalah metode hermeneutika melihat-melalui (Seeing Through Hermeneutics). Sebuah metode pembacaan ulang teks dengan menggunakan lensa tertentu yang sengaja dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Adapun dua lensa yang dipakai sebagai perangkat hermeneutika: pertama trauma sebagai entitas ontologis dari pembaca dan memberi pengaruh signifikan pada worldview pembaca dalam membaca teks. Kedua logoterapi sebagai bagian epistemologis yang sengaja dipilih untuk menangani trauma yang ditemukan dalam teks, dan memberi arah pada pembentukan teologi responsif dari konteks traumatis kolektif. Dari hasil pembacaan dapat disimpulkan bahwa teks Mazmur 137:1-9 merupakan sebuah rangkuman dari dinamika petualangan spiritual orang-orang buangan yang berjuang dari PTSD menuju ke PTG. Peristiwa pembuangan menempatkan komunitas pemazmur pada kondisi noodinamika, tetapi juga menjadi pintu menuju pengenalan yang lebih dalam dan intens tentang hubungan dengan YHWH. Dalam kaitannya dengan komunitas GKST, trauma adalah panggilan dan peluang untuk transformasi. Baik dari segi pelayanan yang menampilkan citra Tuhan yang menyembuhkan luka, maupun dalam upaya penguatan kapasitas spiritual individu dan komunitas. Selain itu, tulisan ini membuktikan bahwa penggunaan teori-teori psikoterapi klinis dalam pembacaan teks Alkitab adalah sebuah keniscayaan. Dengan langka-langkah strategis hermeneutis, penggunaan teori-teori psikoterapi klinis adalah sebuah penelitian ilmiah yang metodologis.
Item Type: | Student paper (Desertations (S3)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mazmur 137:1-9, Hermeneutika melihat-melalui, GKST, Trauma pascakonflik, konflik Poso, PTSD, PTG, Logoterapi, noodinamika, kebebasan spiritual, makna hidup. |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Psikologi B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis |
Divisions: | Fakultas Teologi > Doktor Teologi |
Depositing User: | Yoan Fenie Christina Khouw |
Date Deposited: | 14 May 2024 05:25 |
Last Modified: | 14 May 2024 05:25 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8327 |
Actions (login required)
View Item |