Gracia Elvira Umboh (2022) HUBUNGAN ANTARA SINDROM METABOLIK DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN COVID-19. Other thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41180304_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41180304_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang : COVID-19 merupakan penyakit saluran pernapasan infeksius yang telah menjadi permasalahan global sejak 2020. Orang yang terinfeksi dapat mengalami gangguan pernapasan dari ringan sampai berat serta dapat sembuh sendirinya atau memerlukan penanganan khusus(1). Sindrom metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik yaitu obesitas, hiperglikemia, hipertensi, dan dislipidemia yang menjadi salah satu pemberat COVID-19 dan berhubungan dengan keparahan penyakit(2). Komorbid serta keparahan penyakit berhubungan dengan memanjangnya lama rawat inap(3). Mengetahui lama rawat inap penting dalam membantu rumah sakit lebih efektif dalam pengaturan sumber daya dan pasien, khususnya pada kasus penyakit menular dengan lonjakan kebutuhan pelayanan rumah sakit dalam waktu singkat(4–6). Tujuan : Mengetahui hubungan antara sindrom metabolik terhadap lama rawat inap pasien COVID-19 di RS Bethesda Yogyakarta Metode Penelitian : Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan kohort retrospektif. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder berupa rekam medis pasien COVID-10 rawat inap di rumah sakit Bethesda. Hasil Penelitian : Pengambilan data sekunder berupa rekam medis dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2022 di RS Bethesda Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 101. Pasien sindrom metabolik sebanyak 46 (45,5%) lebih sedikita dari pasien tanpa sindrom metabolik (54,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan 3 variabel yang bermakna terhadap lama rawat inap yaitu usia, komorbid, dan sindrom metabolik. Pasien laki-laki lebih banyak dari perempuan, dengan rentang usia mayoritas di range 45 – 59 tahun. Pasien tanpa komorbid lebih banyak dari pasien dengan komorbid, dengan pasien meninggal sebanyak 4 orang yang seluruhnya memiliki sindrom metabolik. Hasil analisis multivariat menunjukkan hanya sindrom metabolik yang berpengaruh secara signifikan terhadap lama rawat inap dengan p-value: 0.029 dan koefisien beta -2.836. Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sindrom metabolik dengan lama rawat inap pasien COVID-19 di RS Bethesda Yogyakarta. Kata Kunci : sindrom metabolik, COVID-19, lama rawat inap
Item Type: | Student paper (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sindrom metabolik, COVID-19, lama rawat inap |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 27 Mar 2023 02:15 |
Last Modified: | 27 Mar 2023 02:15 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7555 |
Actions (login required)
View Item |