PEMBERDAYAAN JEMAAT SALUBABU DI GEREJA KRISTEN SULAWESI BARAT MENUJU KOMUNITAS BERKEADILAN GENDER

Margyen Manuhutu (2022) PEMBERDAYAAN JEMAAT SALUBABU DI GEREJA KRISTEN SULAWESI BARAT MENUJU KOMUNITAS BERKEADILAN GENDER. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
54180017_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
54180017_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Secara keseluruhan, ketidaksetaraan gender masih menjadi isu dan tantangan di penduduk Indonesia dimana posisi dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan merupakan suatu fenomena yang tidak mampu dipungkiri bahwa masih ada ketidakadilan dalam soal partisipasi perempuan dalam gereja dan masyarakat yang justru sangat dipengaruhi oleh sistem patriarki dan didukung dengan lembaga adat yang ada, seperti yang terjadi pada Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB) Jemaat Salubabu. Hal itu terlihat dari bagaimana posisi adat sebagai lembaga hukum yang berlaku pada masyarakat Salubabu. Dalam memutuskan setiap persoalan yang terjadi, lebih banyak menunjukan ketidakadilan khususnya terhadap kaum perempuan. Dan gereja cenderung diam terhadap ketidakadilan gender yang terjadi. Mestinya gereja mengajarkan dan mewartakan kasih yang menyeluruh termasuk kesetaraan dan keadilan gender antara laki-laki dan perempuan sesuai gambar dan rupa Allah. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis akan memaparkan bagaimana seharusnya gereja dan adat mampu bersinergi dalam memberi ruang terhadap eksistensi perempuan untuk mengaktualisasikan diri mereka baik dalam lingkup keluarga, jemaat dan masyarakat agar tidak ada ketidakadilan gender dengan upaya pemberdayaan jemaat Salubabu menuju komunitas berkeadilan gender. Oleh karena keadilan gender bukanlah sebagai suatu kegiatan yang hanya mendukung kaum perempuan dan juga bukan masalah persaingan laki-laki dan perempuan, tetapi upaya untuk memperjuangkan hak asasi manusia. “Karena esensi dari keadilan gender adalah untuk menentukan bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai akses terhadap sumber daya dan mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan sesuai dengan kepentingan dan aspirasi mereka. Keadilan gender bisa dicapai dengan mengubah paradigma atau pola pikir dimana perempuan diberi ruang untuk bersama-sama sebagai subjek dalam keluarga, pelayanan gereja dan pemerintah untuk pembangunan masyarakat.”

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Perempuan, Patriarki, Gender
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum)
B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian
Depositing User: Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST
Date Deposited: 08 Feb 2023 04:40
Last Modified: 08 Feb 2023 04:40
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7356

Actions (login required)

View Item View Item