Puspita Dewi (2022) ADAPTASI KEARIFAN LOKAL DAN MITIGASI BENCANA MODERN PADA PERMUKIMAN DI KAWASAN RAWAN BENCANA III PADUKUHAN PANGUKREJO DAN KALITENGAH LOR. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Arsitektur)
63200020_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (16MB) |
|
Text (Tesis Arsitektur)
63200020_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (21MB) | Request a copy |
Abstract
Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, wilayah permukiman dalam Kawasan Rawan Bencana III (KRB III) masuk program relokasi pemerintah. Namun, Padukuhan Pangukrejo dan Kalitengah Lor yang menjadi wilayah penelitian masuk dalam KRB III justru kembali pada permukiman mereka. Pasca erupsi tersebut, pemerintah gencar memberikan mitigasi modern pada penduduk. Di sisi lain, kearifan lokal juga masih dilakukan di kedua padukuhan ini. Keduanya, baik kearifan lokal dan mitigasi modern, dalam implementasinya secara fisik dapat terlihat dari penataan kawasan, sistem peringatan dini, dan desain bangunan. Berbeda dengan perdebatan yang ada di luar sana, yang memihak salah satu diantara kearifan lokal atau mitigasi modern, yang dinilai lebih baik dibanding satu lainnya dengan alasan masing-masing. Adanya kearifan lokal dan mitigasi modern justru berperan besar dalam adaptasi yang dilakukan penduduk di kedua padukuhan ini, sebagai bentuk kesadaran untuk upaya mitigasi bencana yang lebih baik pada permukiman mereka, yang terwujud secara fisik dalam tiga aspek yang telah disebutkan di atas. Sehingga tujuan dalam tesis ini adalah untuk mencari rumusan bentuk adaptasi terhadap mitigasi modern dan kearifan lokal yang dilakukan penduduk dalam penataan kawasan, sistem peringatan dini, dan desain bangunan sebagai permukiman yang masuk dalam KRB III. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mencari pola hubungan kearifan lokal dan mitigasi modern yang terbagi dalam tiga aspek pada tujuan tesis dengan indikatornya masing-masing. Pemilihan responden dengan teknik purposive sampling yang terdiri dari pihak penduduk dan pihak pemerintah. Hasil pembahasan didapatkan bahwa kearifan lokal berjalan bersama mitigasi modern dengan mempertahankan kunci penting. Kunci penting dalam kearifan lokal ini memiliki inti yang sama dengan mitigasi modern, juga dapat saling melengkapi satu sama lain, mengingat kearifan lokal dan mitigasi modern memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam prosesnya, ada perubahan pemaknaan kearifan lokal dari kepercayaan, mitos, dan keramat menjadi pemaknaan logis yang lebih dapat diterima pada masa sekarang.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mitigasi bencana, kearifan lokal, penataan kawasan, sistem peringatan dini, desain bangunan |
Subjects: | N Seni Rupa > Arsitektur |
Divisions: | Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Magister Arsitektur |
Depositing User: | Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST |
Date Deposited: | 27 Sep 2022 04:49 |
Last Modified: | 27 Sep 2022 04:49 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7213 |
Actions (login required)
View Item |