PABRIK PENGOLAHAN SAGU DI KABUPATEN MIMIKA PAPUA (BERBASIS INDUSTRI MENENGAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR INDUSTRIAL)

Nadila Putri Patricia Aibini (2022) PABRIK PENGOLAHAN SAGU DI KABUPATEN MIMIKA PAPUA (BERBASIS INDUSTRI MENENGAH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR INDUSTRIAL). Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61160029_bab1_daftarpustaka.pdf Download (11MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61160029_bab2_sd_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (20MB) | Request a copy

Abstract

Food Agriculture Organization (FAO) menyatakan bahwa COVID-19 telah menyingkapkan terkait sistem pangan dan pertanian global menjadi peringatan bahwa di dunia perlu mewaspadai terjadinya krisis pangan akibat pandemi COVID-19. Wabah bersifat sementara, tetapi fenomena kelangkaan akan terus berlanjut akibat dari perubahan iklim global. Sagu adalah tanaman yang relatif tidak terganggu oleh perubahan iklim seperti pangan lainnya. Indonesia memiliki 90% lebih luasan sagu dunia dan 85% terdapat di Papua dan Papua Barat (UP4B, 2014). Kabupaten Mimika berada di posisi ketiga lahan sagu terbesar di Provinsi Papua yaitu 382.189 Hektar. Keadaan di lapangan tempat pengolahan sagu di Kabupaten Mimika tidak sesuai standart yang di berikan yaitu SNI, SNI 01-3729-1995, Standard GHP (Good Hygienic Practices) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), berdasarkan Tinjauan lokasi untuk ruang Pengolahan sagu susunan antar ruang tidak sesuai dengan hirarki pengolahan, kualitas air dan lingkup tidak higenis, limbah-limbah yang dihasilkan belum dapat diproses dengan baik yang dapat berdampak pada lingkungan sekitar. Sehingga Pabrik Pengolahan Sagu dan Pengembangan Pangan Masyarakat Lokal di Kabupaten Mimika, Papua dapat menjadi Pabrik yang sesuai dengan standart yang di berikan yaitu SNI, , Standard GHP dan yang berfokus kepada kebutuhan ruang dan proses pengontrolan sirkulasi manusia dan Udara, Sanitasi air bersih pada bangunan dan ruang Pengolahan sagu susunan sesuai dengan hirarki pengolahan sehingga menjamin kehigenis bangunan untuk olahan dengan menggunakan Pendekatan Arsitektural Industrial untuk spesifikasi kebutuhan ruang sesuai standar pengolahan pabrik.

Actions (login required)

View Item