Panti Jompo di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

61160022, Yeshoah Anthonio Arrang Panggalo (2022) Panti Jompo di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160022_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (20MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160022_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Lansia merupakan fase akhir dari kehidupan manusia yang tidak dapat disangkal, dimana pada fase ini terdapat banyak perubahan yang terjadi pada manusia dalam hal baik psikis, sosial, maupun biologis. Di dunia ini, setidaknya ada sekitar 2 orang setiap detiknya yang menginjak usia 60 tahun. Terdapat 901 juta lansia pada tahun 2015, dan jumlah ini akan terus bertambah setiap tahunnya sampai 2 miliyar pada tahun 2050. Lansia terlantar merupakan salah satu permasalahan yang dialami banyak negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia sebagai negara berkembang. Provinsi D.I. Yogyakarta adalah salah satu daerah yang mengalami permasalahan ini. Terdapat 37.442 lansia terlantar yang tersebar di seluruh Provinsi D.I. Yogyakarta, dan 9.511 lansia diantaranya berada di Kabupaten Bantul. Pada Kabupaten Bantul terdapat 2 Panti Jompo, dimana salah satunya adalah BPSTP Budi Luhur milik Dinsos yang memiliki daya tampung sebanyak 120 orang lansia. Beberapa permasalahan arsitektur yang terkadang ditemui di panti jompo ialah terbatasnya ruang untuk beraktivitas, terbatasnya fasilitas, dan terbatasnya daya tampung, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena panti jompo yang dibangun pada lahan yang dibangun di lahan yang sangat terbatas, dan beberapa panti jompo yang memperioritaskan kapasitas, sehingga ruang untuk fasilitas pendukung seperti tidak adanya ruang khusus untuk lansia yang sedang sakit, klinik, sarana ibadah, dan beberapa permasalahan seperti kurangnya sarana pendukung lansia untuk bermobilitas, contohnya tanjakan / turunan yang terlalu banyak, kurangnya tempat beristirahat, pedestrian yang terlalu sempit, dan tidak adanya handrailing. Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku, diharapkan dapat memberikan desain yang dapat membantu lansia dalam beraktivitas dengan maksimal, dan namun tetap memberikan visual yang menarik.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Lansia, Terlantar, Panti Jompo, Kabupaten Bantul, Arsitektur Perilaku
Subjects: H Ilmu Sosial > H Ilmu-ilmu Sosial (Umum)
N Seni Rupa > NA Arsitektur
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Dhian Saraswati
Date Deposited: 11 May 2022 02:35
Last Modified: 11 May 2022 02:35
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6853

Actions (login required)

View Item View Item