CINTA ROMANTIS DI ERA DIGITAL: MEMAKNAI KEMBALI CINTA ROMANTIS DI ERA DIGITAL MENURUT TEOLOGI CINTA WERNER G. JEANROND DAN SOSIOLOGI ROMANSA EVA ILLOUZ

01170106, Cherafim Juliani Gloria Paath (2022) CINTA ROMANTIS DI ERA DIGITAL: MEMAKNAI KEMBALI CINTA ROMANTIS DI ERA DIGITAL MENURUT TEOLOGI CINTA WERNER G. JEANROND DAN SOSIOLOGI ROMANSA EVA ILLOUZ. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01170106_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf

Download (544kB)
[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01170106_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (865kB) | Request a copy

Abstract

Relasi manusia mengalami pergeseran-pergesaran seiring berkembangnya zaman. Hal ini karena ada perubahan pola bersosialisasi manusia. Dahulu, manusia bersosialisasi dan membangun relasi secara lagsung melalui pertemuan-pertemuan fisik secara nyata. Berbeda dengan era digital saat ini, di mana manusia bahkan dapat menciptakan relasi yang sangat dekat tanpa pertemuan-pertemuan fisik seperti dulu. Salah satu relasi yang cukup banyak dibicarakan dan juga tercipta di era digital ini adalah relasi cinta romantis. Menurut Eva Illouz, cinta romantis menjadi salah satu relasi yang hampir tidak ada lagi di era digital, di mana segala sesuatu terbingkai dengan ide-ide kapitalisme. Ia menjelaskan bahwa cinta romantis ini tidak terjadi secara murni lagi, melainkan sifatnya telah benar-benar terarah oleh sistem. Berdasarkan penelitian penulis terhadap salah satu situs perjodohan online, yaitu Jodoh Kristen, penulis menemukan bahwa sistem yang benar-benar terarah tersebut memang nyata. Namun, hal tersebut tidak menunjukkan bahwa setiap relasi cinta romantis yang tercipta melalui situs ini merupakan relasi cinta romantis yang tidak mengandung proses yang natural dan nyata. Jodoh Kristen hanya menjadi media yang mempertemukan para lajang Kristen yang mengalami kesulitan untuk menemukan pasangan di dunia nyata. Inilah mengapa penulis menggunakan pemikiran Werner G. Jeanrond sebagai refleksi teologis. Bagi Jeanrond, manusia merupakan satu-satunya agen cinta yang dapat menghidupi cinta itu sendiri. Cinta bisa ada dalam budaya manapun dan konteks apapun, tetapi tidak dapat mengubah fakta bahwa agen cinta adalah manusia. Tidak ada penyangkalan terhadap perubahan pola relasi sosial dari zaman ke zaman seperti yang diungkapkan Illouz, dan tidak ada pula konteks sosial yang mampu menghilangkan cinta dari relasi apapun, khususnya cinta romantis seperti yang diungkapkan Jeanrond.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Era digital, Perubahan pola berelasi manusia, Cinta, Cinta romantis
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BR Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > BV Teologi Praktis
H Ilmu Sosial > HQ Keluarga. Pernikahan. Perempuan
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST
Date Deposited: 26 Apr 2022 03:43
Last Modified: 26 Apr 2022 03:43
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6775

Actions (login required)

View Item View Item