REDESAIN PUSAT KONSERVASI PENYU DAN PUSAT EDUKASI DI PULAU SERANGAN, DENPASAR SELATAN, BALI

61170150, Aji Tangkas Perbowo (2021) REDESAIN PUSAT KONSERVASI PENYU DAN PUSAT EDUKASI DI PULAU SERANGAN, DENPASAR SELATAN, BALI. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61170150_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (10MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61170150_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Penyu merupakan salah satu fauna yang dilindungi karena populasinya yang terancam punah. Di dunia ada 7 jenis penyu dan 6 diantaranya terdapat di Indonesia. Konservasi merupakan kegiatan yang diharapkan dapat mencegah punahnya habitat penyu karena predator alami maupun manusia. Manusia sering mengambil penyu dari alam untuk dijual maupun di konsumsi. Pulau Bali paling sering mengambil penyu untu kegiatan keagamaan maupun untuk di konsumsi. Maka dari itu kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi di Indonesia salah satunya terletak di Pulau Serangan, Denpasar Selatan, Bali. Kawasan ini dirancang sebagai sarana dan prasarana untuk kegiatan penyelamatan, penelitian, pusat informasi pendidikan dan wisata. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan kawasan konservasi penyu dan pusat edukasi di Pulau Serangan adalah dengan menggunakan metode lima langkah yang dimulai dari tahap permulaan, persiapan, pengajuan usul, tahap evaluasi, tindakan. Lokasi konservasi penyu berada di Jl. Tukad Punggawa, Serangan, Kecamatan Denapasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Kawasan konservasi penyu di Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali menggunakan konsep “Turtle Conservation and Education Center” yang di dalamnya ada empat aspek yaitu edukasi, ekologi, sosial budaya, dan ekonomi. Dari konsep tersebut menghasilkan rancangan yang memperhatikan penyelamatan penyu, edukasi serta mengangkat budaya tardisional Bali sebagai tujuan wisata dan mempertahankan budayanya.

Actions (login required)

View Item