52190007, Heri Purwanto (2021) PERNYATAAN IMAN BERSAMA GEREJA KRISTEN MURIA INDONESIA TENTANG KEUTUHAN CIPTAAN DARI PERSPEKTIF TEOLOGI EKOLOGIS. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
52190007_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text
52190007_bab2 sd bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (825kB) | Request a copy |
Abstract
Kemerosotan lingkungan adalah fakta, bukan sekedar isu belaka. Kerusakan lingkungan yang terjadi dan dampak yang ditimbulkannya sangat nyata. Ini membuktikan bahwa krisis ekologi, global dan lokal, itu benar-benar terjadi, bukan hanya sebuah cerita. Krisis ekologi ini membutuhkan perhatian yang serius dan tanggapan yang mendesak dari banyak pihak, tak terkecuali gereja. Tulisan ini bertujuan untuk membangun kesadaran ekologis bagi gereja-gereja di tengah isu krisis ekologi global dan lokal. Gereja perlu memahami bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai bagian dari persoalan teologis karena berdampak pada seluruh ciptaan, manusia dan alam nonmanusia. Gereja perlu menyadari juga bahwa mereka memiliki posisi dan peran strategis untuk menyerukan kesadaran ekologis bagi komunitas basisnya, jemaat dan masyarakat. Pernyataan Iman Bersama (PIB) Keutuhan Ciptaan adalah sebuah terobosan besar yang disepakati oleh Gereja-gereja Kristen Muria Indonesia sebagai rumusan teologi ekologi dalam upaya membangun kesadaran ekologis bagi GKMI dan jemaatnya. Namun, pandangan teologi ekologi GKMI dalam PIB Keutuhan Ciptaan ini perlu untuk diperiksa lebih jauh, untuk mengembangkan dan menjawab krisis ekologi dalam konteks GKMI. Ini merupakan sebuah usaha untuk merevitalisasi dan menawarkan sebuah teologi ekologi yang konstruktif. Berdasarkan pada dialog dan analisa ketiga variabel: pandangan PIB Keutuhan Ciptaan, Jenkins dan Finger, ditemukan bahwa masalah-masalah lingkungan yang terjadi berkaitan dengan persoalan teologis, yakni penafsiran yang keliru atas teks-teks Alkitab. Pandangan Imago Dei telah menciptakan manusia sebagai ciptaan yang istimewa dan menempatkan mereka sebagai penguasa atas alam nonmanusia. Ini menyebabkan manusia sebagai penatalayan ciptaan memiliki kecenderungan jatuh dalam antroposentrisme. Teologi ekologi GKMI dalam PIB Keutuhan ciptaan yang bersifat teosentris ini perlu diisi dengan panenteisme yang menekankan relasi yang integral dan holistik. Dengan demikian, tujuan revitalisasi rumusan teologi ekologi GKMI dalam PIB Keutuhan Ciptaan adalah upaya mengembangkan teologi ekologi GKMI dengan menawarkan panenteisme sebagai alternatif dalam berteologi ekologi dengan pandangan integral dan holistik.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | teologi ekologi, persoalan teologis, keutuhan ciptaan, penatalayan, antroposentrisme, panenteisme |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum) B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Doktrinal |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Jessica Dipta Novyana, A.Md |
Date Deposited: | 28 Mar 2022 05:32 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 05:32 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6657 |
Actions (login required)
View Item |