PENDIDIKAN KRISTEN EKUMENIS PASCAKONFLIK DENGAN PRAKTIK KERAMAHTAMAHAN DALAM KONTEKS PERSEKUTUAN GEREJA INDONESIA WILAYAH MALUKU

50110304, Astrid Sabty Pattipeilohy (2014) PENDIDIKAN KRISTEN EKUMENIS PASCAKONFLIK DENGAN PRAKTIK KERAMAHTAMAHAN DALAM KONTEKS PERSEKUTUAN GEREJA INDONESIA WILAYAH MALUKU. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50110304_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50110304_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pemahamahan dan cakupan gerakan ekumene yang telah berkembang perlu mendapat perhatian oleh gereja dalam mengusahakan relasi ekumene. Ekumene dapat menjadi salah satu pintu masuk dalam rangka rekonsiliasi, kesatuan dan perdamaian pascakonflik Maluku. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan diketahui bahwa pemahaman ekumene yang berkembang adalah sebatas hubungan gereja dengan gereja dan hal ini berdampak pada relasi yang diusahakan hanya antar gereja saja. Fenomena konflik pun menjadi salah satu penyebab relasi ekumene antar agama sulit dilakukan, kalau pun relasi antar agama dibangun diakui bahwa hal itu merupakan upaya pengkristenan atau pertobatan yang harus dilakukan gereja kepada agama lain di luar Kristen. Dalam rangka ekumene hal-hal seperti disebutkan di atas hendaknya dapat disikapi dengan suatu bentuk pemahaman dan praktik hidup yang baru. PGIW Maluku sebagai salah satu lembaga ekumene di Maluku dalam program kerjanya telah menggariskan berbagai bentuk kegiatan yang melibatkan semua denominasi gereja dan agama. Namun dalam pelaksanaannya mengalami kendala, mulai dari keuangan, keterlibatan, waktu dan sebagainya. Penulis dalam tesis ini mengusulkan suatu bentuk pendidikan Kristen ekumenis pascakonflik Maluku dengan praktik keramahtamahan. Berdasarkan teori Hope S. Antone, penulis mengembangkan pendidikan Kristen ekumenis pascakonflik dengan menggunakan praktik keramahtamahan dalam teks Alkitab dan budaya Maluku. Keramahtamahan merupakan salah satu ciri identitas Kristen yang mencakup sikap hidup yang saling memberi dan menerima, saling mengakui, saling belajar dan saling melayani. Sikap hidup saling ini dilakukan secara aktif dengan kerendahan hati dan niat yang baik. Sikap keramahtamahan ini ditujukan juga kepada orang asing siapapun dia, termasuk musuh sekalipun. Hal ini mengacu dari praktek hidup keramahtamahan yang di praktekkan Yesus. Tarian penyambutan tamu dan makan patita dalam budaya Maluku mencerminkan juga sikap keramahtamahan orang Maluku dalam menyambut orang asing atau tamu. Kedua hal ini (praktek keramahtamahan yang dilakukan Yesus dan budaya orang Maluku) dapat menjadi dasar dalam praktek keramahtamahan melalui Pendidikan Kristen ekumenis pascakonflik Maluku. Pendidikan Kristen ekumenis pascakonflik Maluku dapat menjadi salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan PGIW Maluku dalam memperlengkapi gereja-gereja anggota perihal ekumene dari segi pemahaman dan juga praktek berelasi pascakonflik Maluku. Melalui pendidikan Kristen ekumenis pascakonflik Maluku dengan praktik keramahtamahan PGIW Maluku dan gereja-gereja anggota dapat lebih terbuka dan dengan rendah hati saling mengakui dan menerima dalam mengusahakan ekumene yang lebih baik di bumi Maluku.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Kristen, Keramahtamahan, Pascakonflik, Relasi, Gereja, Agama
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis > Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Nadya Agatha
Date Deposited: 07 Jun 2021 02:35
Last Modified: 07 Jun 2021 02:35
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5500

Actions (login required)

View Item View Item