PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG DAN AIR CUCIAN BERAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

31150036, Junengsi Carli Dahoklory (2019) PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG DAN AIR CUCIAN BERAS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus). Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Biologi) 31150036_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Biologi) 31150036_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur pangan umumnya hidup pada limbah atau sisa bahan organik yang mengandung lignoselulosa. Pada penelitian ini memanfaatkan limbah tongkol jagung dan air cucian beras sebagai media budidaya jamur tiram karena tongkol jagung dan air cucian beras sejauh ini belum banyak pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi subtitusi tongkol jagung dan air cucian beras terhadap kecepatan pertumbuhan miselium, produksi jamur tiram (Pleurotus ostreatus) serta kandungan nutrisi pada jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan dua perlakuan media yaitu tongkol jagung-serbuk gergaji dan air cucian beras-bekatul, dua belas komposisi untuk masing-masing perlakuan dengan 4 kali pengulangan. Kadar karbon pada substrat diuji dengan menggunakan metode Spektrofotometri dan nitrogen dengan metode Kjeldahl. Kadar karbohidrat pada jamur tiram diuji dengan menggunakan metode Fenol-asam sulfat dan protein dengan metode Kjeldahl. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa, pertumbuhan miselium terbaik terdapat pada media dengan penambahan air cucian beras. Rata-rata kecepatan pertumbuhan miselium terbaik terdapat pada komposisi tongkol jagung : serbuk gergaji (8:80) sebesar 2,3 cm/hari namun, produksi jamur tiram (total yield) terbaik terdapat pada media dengan penambahan bekatul (80:8) sebesar 64,69 gram dengan nilai efisiensi biologi sebesar 51,76%. Kandungan nutrisi (protein) terbaik terdapat pada media dengan penambahan bekatul (72:16) sebesar 27,92%, sedangkan nutrisi berupa karbohidrat terbaik terdapat pada media dengan penambahan air cucian beras (24:64) sebesar 41,04%.

Actions (login required)

View Item