GAMBARAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DAN MENGALAMI PRURITUS DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

41160094, Regina Jade Christabell (2021) GAMBARAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DAN MENGALAMI PRURITUS DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41160094_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41160094_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Pruritus uremik atau pruritus pada gagal ginjal kronik merupakan sensasi kulit berupa gatal yang kurang mengenakkan dan sering terjadi pada pasien hemodialisis. Pruritus sering kali tidak terkontrol, menimbulkan masalah pada pasien hemodialisis dan dapat menimbulkan komplikasi penyakit kulit sekunder akibat dari penggarukan yang berlebih. Gambaran pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan pruritus bervariasi pada beberapa studi. Penelitian mengenai pruritus pada gagal ginjal kronik masih belum banyak dilakukan di Yogyakarta. Tujuan: Mengetahui gambaran pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan mengalami pruritus di RS Bethesda Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang menggunakan lembar pengumpulan data dan rekam medis pasien di RS Bethesda Yogyakarta pada Februari dan Maret 2020. Hasil: Pasien pruritus uremik pada penelitian ini sebesar 45,71% dari total 70 pasien hemodialisis. Proporsi pasien pruritus uremik paling banyak terjadi pada laki-laki (46,8%), pasien berada pada kelompok usia 65-74 tahun (63,63%), pendidikan terakhir pasien tamat S2 (75%), jenis pekerjaan wiraswasta (60%), penyakit penyerta GGK pasien pruritus uremik karena hipertensi (60%). Pasien telah menjalani hemodialisis selama selama >72 bulan (83,33%) dengan frekuensi 2 kali seminggu (45,71%), kadar ureum serum sebelum hemodialisis pasien dalam kategori tinggi (45,71%) dan kadar ureum sereum sesudah hemodialisis pasien pruritus dalam kategori tinggi (64%). Pasien telah mengalami pruritus selama >5 bulan (68,75%), merasakan gatal pada multipel lokasi tubuh (46,87%), dan memiliki diagnosis banding pruritus kolestasis (9,38%). Kesimpulan penelitian: Gambaran pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan mengalami pruritus di RS Bethesda Yogyakarta menunjukkan mayoritas pasien memiliki karakteristik yang sama dengan penelitian sebelumnya. Pasien pruritus uremik perlu dilakukan penanganan dengan mempertimbangkan karakterisitik individu dan penyakitnya.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Gagal ginjal kronik, Pruritus uremik, Hemodialisis
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
R Kedokteran. Medis > Dermatologi
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Dhian Widyaningrum, S.Hum
Date Deposited: 15 Apr 2021 06:39
Last Modified: 15 Apr 2021 06:39
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5228

Actions (login required)

View Item View Item