PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG TUNANETRA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ORIENTASI BANGUNAN NON-VISUAL

61160058, Alter Julian Tan (2021) PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN DAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG TUNANETRA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ORIENTASI BANGUNAN NON-VISUAL. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160058_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf

Download (12MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160058_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Penyandang Tunanetra adalah salah satu dari ragam disabilitas yang penderitanya mengalami ganguan penglihatan, sehingga dalam aktivitasnya penyandang tunanetra memiliki cara berbeda untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan biasanya membutuhkan orang lain untuk membantunya. Fenomena yang ditemukan saat ini merupakan fenomena kompleks di mana seseorang yang memiliki keterbatasan pada fisiknya akan dianggap tidak produktif dan tidak mandiri, seorang penyandang tunanetra mengaku sangat sulit mencari pekerjaan dikarenakan kriterian yang ditetapkan harus sehat secara jasmani yang mana akan sangat menghambat mereka untuk ikut berpartisipasi dalam masyarakat atau social. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sarana yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan potensi diri mereka sehingga dapat berdaya guna. Perancangan Pusat Pelatihan dan Rehabilitasi bertujuan untuk membantu para penyandang tunanetra mencapai taraf hidup yang lebih baik dengan mengembangkan potensi yang mereka miliki, dan dalam mewujudkan tujuanya perancangan, kawasan bangunan didesain dengan mempertimbangkan kemudahan, kegunaan, keselamatan dan kemandirian yang merupakan prinsip-prinsip dari pendekatan desain inklusi atau desai universal. Prinsip-prinsip tersebut didukung juga dengan teori Orientasi bangunan khusus pengguna dengan keterbatasan penglihatan, yaitu bagaimana indra yang masih berfungsi dirangsang melalui terapi lingkungan agar dapat memahami lebih jelas terkait orientasi dan mobilitas. Pendekatan tersebut diterapkan seluruh kawasan bangunan, di dalam maupun di luar bangunan agar setiap pengguna dapat mengakses ke setiap tempat pada kawasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep adalah transportasi luar dan dalam bangunan (tangga, ramp dan lift), jalur pedestrian, rambu, pemandu/penanda, perabot dan peralatan kontrol, desain toilet dan kamar mandi serta akses keluar masuk berupa pintu yang disesuaikan dengan ukuran dasar ruang pengguna bangunan (panjang, lebar dan tinggi jangkauan pengguna).

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Tunanetra, Pusat rehabilitasi. Orientasi, Mobilitas
Subjects: H Ilmu Sosial > Patologi Sosial. Kesejahteraan Sosial dan Publik
N Seni Rupa > Arsitektur
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Dhian Widyaningrum, S.Hum
Date Deposited: 14 Apr 2021 07:38
Last Modified: 14 Apr 2021 07:38
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5213

Actions (login required)

View Item View Item