41130081, ADHI SETRADIAN ANTO MARIA (2017) PERBANDINGAN LUARAN KLINIS PASIEN STROKE DENGAN FIBRILASI ATRIUM DAN TANPA FIBRILASI ATRIUM DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41130081_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (972kB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41130081_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan: Stroke merupakan penyakit vaskuler yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Fibrilasi atrium merupakan faktor resiko terjadinya stroke. Penelitian terdahulu terkait fibrilasi atrium dan luaran klinis stroke masih sangat terbatas. Tujuan: Membandingkan luaran klinis pasien stroke dengan fibrilasi atrium terhadap pasien stroke tanpa fibrilasi atrium menggunakan Modified Rankin Scale (mRS). Metode: Penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dengan data sekunder berupa rekam medis dan stroke registry Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada tahun 2010 hingga 2016. Data yang diperoleh dianalisis dengan melihat persebaran karakteristik pasien, analisis bivariat, dan analisis multivariat apabila terdapat lebih dari satu variabel yang berhubungan dengan luaran klinis pasien stroke (mRS). Hasil: Sebanyak 92 pasien stroke iskemik dibagi dalam dua kelompok, 46 (50%) kasus dengan fibrilasi atrium dan 46 (50%) kasus tanpa fibrilasi atrium. Didapati dari 46 pasien stroke dengan fibrilasi atrium 25 (27.2%) pasien memiliki luaran klinis buruk (mRS ≥ 2), 21 (22.8%) pasien memiliki luaran klinis baik (mRS <2). Sedangkan dari 46 pasien stroke tanpa fibrilasi atrium 15 (16.3%) pasien memiliki luaran klinis buruk, 31 (33.7%) pasien memiliki luaran klinis baik. Faktor yang memperburuk luaran klinis pasien stroke iskemik adalah fibrilasi atrium (HR: 2.460, 95%CI: 1.055-5.736, p: 0.035), afasia (HR: 2.962, 95%CI: 1.095-8.009, p: 0.029), penurunan kesadaran (HR: 4.552, 95%CI: 1.325-15.631, p: 0.011), kekuatan otot (HR: 1.88, 95%CI: 0,15 – 51,96, p: 0.002), onset masuk rumah sakit 6-12 jam dari waktu serangan (HR: 4.090, 95%CI: 1.004-16.672, p: 0.049), onset masuk rumah sakit 12-24 jam dari waktu serangan (HR: 5.727, 95%CI: 1.697-16.178, p: 0.028), dan disfagia (HR: 1.067, 95%CI: 1.697-16.178, p: 0.004). Kesimpulan: Adanya fibrilasi atrium tidak memperburuk luaran klinis pasien stroke iskemik.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | fibrilasi atrium, stroke iskemik, luaran klinis, disfagia, onset masuk rumah sakit, modified Rankin Scale (mRS) |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | ms priska lim |
Date Deposited: | 21 Jan 2021 01:59 |
Last Modified: | 21 Jan 2021 01:59 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4838 |
Actions (login required)
View Item |