GEREJA DAN PELAYANAN BERKEADILAN: BELAJAR DARI PERISTIWA PEMBERONTAKAN PETANI DI JERMAN TAHUN 1525 DAN KEHIDUPAN PETANI PASCA LETUSAN GUNUNG SINABUNG TAHUN 2010

01130056, JONI RASMAMANA SEMBIRING (2017) GEREJA DAN PELAYANAN BERKEADILAN: BELAJAR DARI PERISTIWA PEMBERONTAKAN PETANI DI JERMAN TAHUN 1525 DAN KEHIDUPAN PETANI PASCA LETUSAN GUNUNG SINABUNG TAHUN 2010. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01130056_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (3MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01130056_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Ajaran Luther di antaranya 1.) kebebasan orang Kristen; 2.) pembenaran hanya oleh iman; 3.) teologi salib; 4.) ajaran dua kerajaan merupakan ajaran yang memengaruhi perjuangan Luther ketika dia menghadapi permasalahan sosial dan ekonomi di Jerman. Ketidakadilan sosial dan ekonomi dihadapi oleh Luther sebelum dan setelah reformasi Gereja terjadi sekitar abad pertengahan. Kefasihan dalam menafsirkan Alkitab memampukan Luther memperjuangkan kesetaraan sosial di Jerman. Berkat kehadirannya, orang Kristen telah dipandang sebagai imam yang otentik. Pejabat GKR, Müntzer, bangsawan kelas atas, pemilik tanah ditentangnya dengan kemampuan biblika dan etika kristianinya. Tanpa takut, Luther berupaya menolong petani-petani miskin agar terlepas dari gerakan Müntzer dan praktik Gerejawi pejabat GKR. Alkitab juga sebagai bahan dasar yang dipakai GBKP untuk memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi di Siosar dan Posko Pengungsian Kabanjahe. Bercermin dari sejarah peristiwa ketidakadilan sosial dan ekonomi 500 tahun lalu di Jerman merupakan upaya belajar yang sangat perlu diterapkan oleh GBKP, pemda dan petani dalam menghadapi permasalahan ketidakadilan sosial dan ekonomi.

Actions (login required)

View Item