50100272, WORO INDYAS A.D. TOBING (2012) PENDIDIKAN KRISTIANI BAGI GENERASI MUDA GEREJA KRISTEN INDONESIA KEBAYORAN BARU DALAM KONTEKS ERA DIGITAL DENGAN PENDEKATAN PERKEMBANGAN SPIRITUALITAS. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Ilmu Teologi)
50100272_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tesis Ilmu Teologi)
50100272_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Gereja harus menyadari konteks era digital yang berkembang pada masa kini. Konteks yang memberikan dampak terhadap kehidupan spiritualitas generasi muda pada umumnya termasuk generasi muda gereja. Meleburnya teknologi dalam kehidupan secara pribadi sebagai kebutuhan hampir setiap orang, termasuk seluruh aspek kehidupan generasi muda. Konteks era digital dengan perkembangan kemajuan teknologinya telah membentuk dan menciptakan pola atau hubungan yang baru antara manusia dengan dirinya, sesama dan alam bahkan dengan Tuhan. Dalam konteks kehidupan saat ini, generasi muda memiliki otak yang berfungsi dengan kecepatan penuh, entah oleh ide-ide dan sistem-sistem, hasrat keinginan yang ditawarkan oleh media. Namun hal yang memprihatinkan adalah ruang-ruang di dalam hati generasi muda dibiarkan kosong. Oleh karena itu penting sekali gereja sebagai salah satu institusi keagamaan menyadari tugas penting dalam pendampingan terhadap generasi muda sebagai kelompok yang paling banyak menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan tugas pendampingannya bagi generasi muda, gereja sebagai institusi keagamaan perlu bersikap terbuka, tidak bersikap kaku dan mati, namun juga bukan berhenti sebagai sikap yang asketis, apalagi sikap yang berakhir pada keputusan yang terlalu yuridis-formal. Gereja dapat menyatakan sikap profetisnya sebagai perwujudan panggilan spiritualitas. Ketika gereja tidak mau lagi bersikap terbuka dan berubah dalam menyikapi perubahan zaman yang ada, gereja akan cenderung menjadi fosil, legalistik, dogmatis dan otoritarian. Kenyataan yang memperlihatkan bahwa gereja sebagai institusi keagamaan telah mengalami keterpisahan dari spiritualitas. Keberadaan gereja yang demikian menyebabkan timbulnya “kehausan” generasi muda akan spiritualitas yang tidak dapat dipenuhi oleh gereja, sehingga menyebabkan generasi muda meninggalkan gereja-gereja tradisional. Rasa “kehausan” spiritualitas ini, menyebabkan munculnya keragaman spiritualitas baru yang disebut sebagai abad kebangkitan spiritualitas juga. Dalam hal inilah pentingnya pemahaman tentang spiritualitas Kristen. Pemahaman spiritualitas Kristen menurut Michael Downey dan Lawrence S. Cunningham serta Keith J. Egan. Michael Downey menyatakan kecenderungan spiritualitas masa kini sebagai “feel good” spirituality. Spiritualitas yang sesuai dengan karakteristik era digital bagi generasi muda. Spiritualitas yang senantiasa perlu berelasi dengan tradisi spiritualitas Kristen secara kritis sehingga tetap memberikan makna mendalam secara kreatif bagi generasi muda. Sehingga bukan hanya merupakan spiritualitas untuk kenikmatan yang menyenangkan diri sendiri saja, melainkan spiritualitas otentik yang bersumber pada penghayatan akan Allah dalam Kristus Yesus dengan kehadiran Roh Kudus sebagai penghayatan Trinitas dengan menempatkan seorang pribadi dalam komunitas yang berkarya bagi sesama, seluruh ciptaan dan dunia. Gereja Kristen Indonesia Kebayoran Baru dalam menyikapi permasalahan generasi mudanya yang jarang atau tidak pernah lagi ke Gereja Kristen Indonesia Kebayoran Baru, bahkan sudah pindah ke gereja lain harus memiliki kesadaran terhadap konteks era digital yang telah membawa perubahan dan gereja hidup dalam perubahan tersebut. Perubahan yang memberikan dampak terhadap kehidupan spiritualitas generasi muda. Oleh karena itu pendidikan Kristiani dengan pendekatan perkembangan spiritualitas Jack L. Seymour merupakan pendekatan yang tepat bagi generasi muda Gereja Kristen Indonesia Kebayoran Baru. Proses pendidikan Kristiani dengan pendekatan perkembangan spiritualitas yang menekankan pada kehidupan batin generasi muda dalam konteks era digital masa kini dengan “feel good” spirituality namun tetap menempatkan generasi muda pada pelayanan karya sosial bagi sesama dalam dunia yang penuh dengan penderitaan.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Kristiani, Generasi muda, GKI Kebayoran Baru |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis > Pendidikan Agama |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 13 Apr 2021 07:31 |
Last Modified: | 13 Apr 2021 07:31 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4406 |
Actions (login required)
View Item |