41160002, Faradonna Putri (2020) HUBUNGAN PNEUMONIA NOSOKOMIAL PADA PASIEN CEREBROVASCULLAR ACCIDENT DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41160002_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41160002_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Pneumonia nosokomial merupakan infeksi nosokomial yang menyerang sistem pernapasan manusia. Salah satu kriteria diagnosis pneumonia nosokomial adalah pasien telah menjalani rawat inap di rumah sakit lebih dari 2 hari. Pasien Cerebrovascullar accident (CVA) umumnya akan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan harus melakukan tirah baring jangka panjang di rumah sakit, sehingga memperbesar kemungkinan pasien untuk mengalami pneumonia nosokomial. Penggunaan ventilator mekanik juga memperbesar kemungkinan pasien mengalami pneumonia nosokomial (VAP) akibat adanya kolonisasi bakteri di orofaring. Menurut jurnal Asia Pasifik, insidensi VAP di dunia adalah 27%. Beberapa faktor lain yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, dan status neurologis pasien CVA. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pneumonia nosokomial pada pasien Cerebrovascullar accident dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Sampel berupa 108 pasien CVA yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Penilaian faktor risiko menggunakan data sekunder pasien yaitu data rekam medis. Penelitian ini akan dimulai dari perhitungan proporsi, analisis univariat, analisis bivariat, dan terakhir analisis multivariat. Hasil: Dari 108 sampel, didapatkan proporsi pasien CVA yang mengalami pneumonia nosokomial sebesar 33,3%. Pada analisis bivariat, faktor risiko usia, lama rawat inap, riwayat pemakaian ventilator mekanik, riwayat penurunan kesadaran, tipe CVA, dan riwayat kelemahan ekstremitas memiliki nilai p < 0,05. Pada analisis multivariat, faktor risiko yang memiliki nilai p < 0,05 hanya lama rawat inap dan riwayat penurunan kesadaran. Kesimpulan: Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, faktor prediktor independen dalam insidensi pneumonia nosokomial pada pasien CVA adalah lama rawat inap dan riwayat penurunan kesadaran.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pneumonia Nosokomial, Riwayat Pemakaian Ventilator Mekanik, Penurunan Kesadaran, Tipe CVA, Kelemahan Ekstremitas |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Aspek Umum Kedokteran > Kesehatan Publik. Kebersihan. Kedokteran Pencegahan R Kedokteran. Medis > Patologi R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | ms priska lim |
Date Deposited: | 19 Oct 2020 04:46 |
Last Modified: | 08 Jun 2021 01:37 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4194 |
Actions (login required)
View Item |