FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG AKUT PADA PASIEN ST- SEGMEN ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) YANG DI RAWAT INAP DI RS BETHESDA

41160070, Ni Nyoman Widya Kusuma Wardani (2020) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG AKUT PADA PASIEN ST- SEGMEN ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) YANG DI RAWAT INAP DI RS BETHESDA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41160070_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41160070_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Gagal jantung akut (GJA) merupakan suatu perubahan pada gejala dan/atau tanda gagal jantung yang disebabkan oleh kegagalan pompa sehingga terjadi hipoperfusi dan kongesti secara drastis. Salah satu kondisi klinis sebagai pemicu utama terjadinya GJA adalah ST- segmen Elevasi Miokard Infark (STEMI). Di Indonesia tidak ada data kejadian GJA pada STEMI. Tingkat mortalitas akibat GJA mencapai 50-70%. Tingkat mortalitas yang tinggi menyebabkan pentingnya mengetahui faktor risiko kejadian GJA pada STEMI. Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor risiko kejadian GJA pada pasien STEMI yang di rawat inap di RS Bethesda, Yogyakarta. Metode dan Subyek Penelitian : Rancangan penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian kasus kontrol. Populasi pada penelitian adalah seluruh pasien rawat inap yang mengalami STEMI dengan dan tanpa kejadian GJA di RS Bethesda Yogyakarta pada tahun 2017-2019. Total sampel penelitian adalah 150 subyek yang terdiri dari 50 pasien STEMI disertai kejadian GJA dan 100 pasien STEMI tanpa kejadian GJA. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling terhadap rekam medis. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian GJA adalah aritmia (p=0,000 ; OR=22,287 ; 95%CI=7,840 – 63,352), anemia (p=0,001 ; OR = 6,324 ; 95%CI=2,129 – 18,786), dan peningkatan serum kreatinin (p=0,007 ; OR = 4,455 ; 95%CI = 1,502 – 13,215). Sedangkan variabel lain tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p>0,05). Hasil uji statistik dari beberapa variabel yang berhubungan dengan kejadian GJA menyatakan bahwa aritmia merupakan variabel yang memiliki hubungan paling signifikan terhadap kejadian GJA pada STEMI. Kesimpulan : Aritmia, anemia dan peningkatan serum kreatinin secara signifikan meningkatkan risiko kejadian GJA pada pasien STEMI yang dirawat inap di RS Bethesda Yogyakarta.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Gagal jantung akut, STEMI, aritmia, anemia, serum kreatinin.
Subjects: R Kedokteran. Medis > Patologi
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: ms priska lim
Date Deposited: 14 Oct 2020 02:28
Last Modified: 08 Jun 2021 01:59
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3962

Actions (login required)

View Item View Item