24070053, FANTI BATSERIN (2012) SEBUAH PENDEKATAN APLIKASI TEKNIK DAN EXPLORASI BAHAN RANCANGAN KENYAMANAN PERNAFASAN DENGAN DIAFRAGMA PADA PENYANYI. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Desain Produk)
24070053_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (4MB) |
|
Text (Skripsi Desain Produk)
24070053_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Setiap orang bisa bernyanyi namun tidak semua orang bisa menghasilkan suara yang indah ketika bernyanyi. Teknik vokal adalah yang paling mendasar yang harus di kuasai oleh seorang penyanyi. Menurut C.W Leimena (1993), teknik vokal adalah sama dengan mekanisme vokal yaitu menunjukkan gerak yang terjadi ketika bunyi diproduksi dimana terjadi koordinasi yang baik dari sejumlah organ vokal. Pemahaman tentang bagaimana memanfaatkan dan melatih organ-organ tubuh tersebut dalam bernyanyi merupakan hal yang penting selain harus didukung pula oleh latihan-latihan yang di lakukan secara bertahap dan terus menerus sehingga dapat membuahkan hasil lebih maksimal. Teknik vokal yang di maksud meliputi berbagai elemen-elemen penting yaitu, pernafasan dalam bernyanyi, produksi nada, artikulasi, interpretasi, ekspresi dan yang paling penting yang mendukung semua itu adalah memiliki posisi tubuh yang benar pada saat bernyanyi. Pada dasarnya di dalam bernyanyi ada tiga macam jenis pernafasan yang mempengaruhi teknik vokal yaitu, melalui Abdominal breathing (pernafasan dengan perut) contohnya ketika anda sedang tidur maka anda akan bernafas dengan perut, chest breathing (pernafasan dengan dada) contohnya ketika anda lari dengan sangat kencang kemudian berhenti dengan tiba-tiba dan intercostals breathing (pernafasan diafragma) contohnya ketika anda bernyanyi atau melakukan kegiatan yang energic seperti olahraga. Pernafasan intercostals ini adalah pernafasan yang di sarankan untuk dipakai ketika melakukan teknik bernyanyi. Pernafasan ini sering muncul ketika seseorang bernafas dalam keadaan rilek, akan tetapi didalam melatih pernafasan sebelum pementasan, penyanyi kurang mampu menguasai teknik intercostals breathing sehingga jenis pernafasan yang muncul ketika bernyanyi adalah jenis pernafasan abdominal breathing dan chest breathing, hal ini menyebabkan tegangnya atot perut dan menimbulkan kelelahan pada saat pementasan, seperti yang dialami oleh mbak Siska, mbak Rakyan dan mbak Fany. Mereka adalah vokalis di sebuah kafe di Jogjakarta. Dalam latihan bernyanyi kebanyakan penyanyi tidak mampu membedakan pernafasan diafragma dengan pernafasan dada atau perut, bahkan kebanyakan dari mereka sering menggunaka jenis pernafasan dada dan perut sehingga kualitas suara yang mereka hasilkan tidak maksimal. Dalam hal ini posisi tubuh juga sangat mempengaruhi kualitas bernyanyi seseorang, jika posisi tubuh benar maka kualitas bernyanyi akan lebih baik. Menurut Alexander Teknik, posisi tubuh yang benar adalah pada posisi tulang belakang harus tegak, dada sedikit membusung kedepan, leher dan kepala harus lurus dengan pandangan ke depan, posisi bahu sedikit di tarik kebelakang. Tingkat keberhasilan seseorang dalam bernyanyi tidak dapat diukur dari penilaian seorang pelatih, tetapi akan berhasil jika si penyanyi dapat merasakan dan menguasai teknik intercostals breathing dan memiliki posisi tubuh yang benar saat tampil. Posisi tubuh yang benar seringkali di lupakan oleh penyanyi ketika si penyanyi hendak mencapai nada-nada tertentu dan banyak menghabiskan energynya di dalam bernyanyi sehingga secara tidak sadar posisi tubuh menjadi berubah, dan jika posisi tubuh berubah maka teknik benyanyi akan menurun sehingga tidak ada power untuk mencapai nada tinggi. Menurut Teknik Appogio, manajemen napas yang terbaik di capai dengan mempertahankan posisi tubuh, hal ini yang akan memunculkan kerja sama antara otot-otot dada, otot-otot tulang rusuk, dan otot-otot dinding perut. kata appoggio berasal dari kata italia appoggiare yang artinya "suara harus bersandar pada sesuatu". Bersandar pada sesuatu berbicara tentang sentuhan-sentuhan yang dapat dirasakan oleh si penyanyi sehingga penyanyi tersebut menguasai teknik pernafasan dengan intercostals breathing. Berikut adalah gambar yang menunjukan bahwa seseorang membutuhkan sentuhan untuk merasakan teknik bernyanyi dengan intercostals breathing. Berbicara tentang posisi tubuh dan pengambilan pernafasan yang benar serta suara harus bersandar pada sesuatu sehingga si penyanyi dapat merasakan teknik bernafas dengan intercostals breathing, maka dibutuhkan suatu alat untuk mensuport posisi tubuh pada saat bernyanyi baik sadar maupun tidak sadar serta dapat memberikan sedikit tekanan pada bagian-bagian tubuh yang mengembang pada saat bernafas, sehingga penyanyi dapat merasakan teknik bernafas dengan baik. Melalui wawancara dengan Dr. Bernita seoarang ahli Rehabilitasi di Rs. Sarjito, beliau mengatakan bahwa untuk memberikan posisi yang benar pada tubuh membutuhkan bantuan korset karena fungsi sebenarnya dari korset adalah suatu alat untuk memberi dukungan dan dapat member support pada tubuh saat tubuh berada pada posisi yang tidak benar. Berbicara tentang merasakan tubuh yang mengembang berarti berbicara juga tentang suatu alat yang sedikit menekan atau menempel pada tubuh kita sehingga kita dapat merasakan pengembangan tubuh. Oleh karena itu korset adalah salah satu pilihan utama yang dapat diangkat sebagai sarana untuk mensupport tubuh serta sebagai alat untuk mengolah pernafasan bernyanyi dengan baik.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tidak tersedia. |
Subjects: | T Teknologi > Teknologi (Umum) T Teknologi > Kerajinan Tangan. Seni dan Kerajinan |
Divisions: | Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Desain Produk |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 29 Sep 2020 03:41 |
Last Modified: | 29 Sep 2020 03:41 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3914 |
Actions (login required)
View Item |