PERSEPSI ANGGOTA MAJELIS GEREJA BATAK KARO PROTESTAN LAUCIH TERHADAP TEOLOGI PENGGEMBALAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS PENGGEMBALAAN

01092213, FREBIN THEARONA (2014) PERSEPSI ANGGOTA MAJELIS GEREJA BATAK KARO PROTESTAN LAUCIH TERHADAP TEOLOGI PENGGEMBALAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS PENGGEMBALAAN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01092213_Bab1_Bab5_Daftarpustaka.pdf Download (3MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01092213_Bab2-sd-Bab4_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Gereja sebagai persekutuan memiliki orang-orang yang dipilih untuk menjadi pemimpin atas sesamanya. Dalam menjalankan kepemimpinan gerejawi, pemimpin gereja memiliki tugas untuk menjadi gembala jemaat. Dalam menggembalakan jemaat, pemimpin gereja meneladani sikap Yesus sebagai Gembala yang Baik. Yesus bersikap rela berkorban, memelihara, mengenal, dan menjadi teladan ketika Ia menggembalakan dombaNya. Hal ini juga menjadi sikap seorang pemimpin gereja yang menggembalakan jemaat. Pendeta adalah pihak yang sering disebut sebagai gembala jemaat. Selain Pendeta, pertua dan diaken merupakan bagian dari jabatan pelayan khusus dalam kepemimpinan GBKP (Gereja Batak Karo Protestan). GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) Laucih merupakan gereja yang di pinggiran kota Medan dengan jemaat hampir lima ratus orang. Akan tetapi tingkat kehadiran dan keaktifan jemaat yang cukup rendah. Selain itu dalam menjalankan program penggembalaan, hanya pendeta dan diaken yang berperan aktif. Perkunjungan Rumah Tangga (PRT) Merupakan bagian dari penggembalaan menurut Tata Gereja GBKP. Oleh sebab itu, dengan penelitian kualitatif, penulis mencoba meneliti pemahaman dan peran pertua dan diaken terhadap penggembalaan sebagai mitra pendeta dalam memimpin jemaat.

Actions (login required)

View Item