54110016, ANICETO GURO-BERTENI NEVES (2013) KAUM MUDA DALAM REKAYASA KONFLIK DAN KEKERASAN POLITIK DI TIMOR-LESTE (SUATU STUDI LAPANGAN ATAS KASUS KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM KONFLIK DAN KEKERASAN DI KOTA DILI, TIMOR-LESTE TAHUN 2006-2007). Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Magister Kajian Konflik dan Perdamaian)
54110016_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (475kB) |
|
Text (Tesis Magister Kajian Konflik dan Perdamaian)
54110016_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian dan penulisan tesis ini diberi judul “Kaum Muda dalam Rekayasa Konflik dan Kekerasan Politik di Timor-Leste”. Yakni suatu penelitian studi kasus di lapangan terhadap konflik dan kekerasan kaum muda di kota Dili, Timor-Leste. Kasus-kasus yang diteliti dan ditulis dalam tesis ini adalah pada kurung waktu sebelum, selama maupun waktu-waktu sesudah krisis militer dan politik tahun 2006 di Dili, Timor-Leste. Masalah dalam penelitian dan penulisan tesis ini adalah bagaimanakah rekayasa konflik dan kekerasan politik itu terjadi sehingga berdampak pada keterlibatan kaum muda di Kota Dili, Timor-Leste? Untuk memasuki penelitian dan kajian interpretatif yang mendalam, selanjutnya diajukan 3 (tiga) pertanyaan dasar untuk dijawab yaitu; a) Bagaimana rekayasa konflik dan kekerasan politik itu terjadi di Kota Dili? b) Bagaimanakah keterlibatan kaum muda ke dalam rekayasa konflik dan kekerasan politik itu? c) Bagaimanakah mentransformasikan konflik dan kekerasan kaum muda ini menuju perdamaian yang realistik, adil dan berkelanjutan? Untuk menuntun penelitian dan penulisan tesis ini, maka digunakan metode kualitatif dan dalam pengumpulan data menggunakan teknik penelitian lapangan dan kajian literatur. Data-data yang dikumpulkan dijelaskan secara deskriptif dan dianalitis, melakukan kajian mengkaji yang bersifat interpretatif atas statemen orang-orang, kasus-kasus dan situasi khusus yang mempengaruhi sikap dan perilaku kekerasan dari orang-orang yang diteliti. Teori Alienasi Erich Fromm digunakan sebagai teori dasar untuk menganalisis berbagai kondisi atau faktor-faktor yang menjadi akar dan penyebab dari keterlibatan kaum muda dalam konflik dan kekerasan. Dan selanjutnya untukmendesain strategi ransformasi konflik dan pengembangan perdamaian, selanjutnya menggunakan teori dan paradigma John Paul Lederach. Dari analisis dan kajian-kajian interpretatif tersebut, ditemukan bahwa hasil keterlibatan kaum muda dalam konflik dan kekerasan di Kota Dili baik waktu-waktu sebelum, selama maupun sesudah krisis politik-militer terjadi tahun 2006 dipengaruhi oleh berbagai situasi. Situasi-situasi yang dimaksud adalah yang bersifat struktural dan praktis. Aspek-aspek struktural disini adalah peran dan relasi dari para aktor-aktor elit yang berkepentingan dengan menggunakan isu-isu regenerasi pemisahan-pemisahan komunal yang sensitif, mempertajam perbedaan-perbedaan yang terpendam dan berpotensi untuk muncul ke permukaan dalam bentuk kekerasan. Realitas ini disebabkan oleh karena genetika rivalitas elit yang tertanam dan tumbuh serta memperuncing ketegangan di dalam masyarakat yang secara emosional dan subyektif melemahkan berfungsinya instrumen-instrumen kelembagaan negara. Kaum elit politik memahami betul interaksi sosial masyarakat, dimana satu kelompok tertentu lebih mementingkan orientasi egoistik dengan altruismenya dan lemah komitmen sosialnya serta makna kehidupan yang kolektif dalam kehidupan masyarakat-negara. Kaum muda dibiarkan berada pada situasi antomie dan anomie yang mendorong mereka terjerumus ke dalam pemisahan dan perbedaan-perbedaan yang diwariskan hingga terjadi kekerasan terbuka di dalam masyarakat. Penelitian dan penulisan tesis ini merupakan salah satu strategi bagi transformasi konflik dan kekerasan kaum muda dimaksud. Meskipun berbagai usaha baik pada aras kebijakan maupun cara-cara praktis telah dilaksanakan. Akan tetapi ditemukan bahwa masih ada kecenderungan-kecenderungan yang mengkhawatirkan dan berpotensi bagi timbulnya kekerasan masa depan. Untuk diperlukan rencana strategi sebagai envission yang tidak saja sekedar teknik-teknis khusus akan tetapi melihat konflik secara utuh dengan sebaik-baiknya. Yakni analisis terhadap sumber-sumber konflik, aktor-aktor dalam konflik dan resolusi konflik, pendekatan-pendekatan multi-level bagi pengembangan perdamaian dan pendekatan-pendekatan transformatif untuk pelatihan-pelatihan dalam bidang perdamaian itu sendiri. Dengan demikian perubahan-perubahan yang dicita-citakan dapat terjadi pada tatanan individu (personal change) yang mencakup perubahan emosional, pengetahuan, perilaku dan spiritual. Kemudian tatanan relasi (relationship change) mencakup perubahan relasi antara elemen kekuasaan, kekuatan dan cara komunikasi secara efektif. Sedangkan pada tatanan stuktur sosial, ekonomi dan politik mencakup perubahan yang berkaitan dengan perubahan yang berkesinambungan dan partisipatif serta perubahan pada tatanan kultural melalui usaha-usaha mengidentifikasi/mengenali dan memahami pola budaya yang ada dalam masyarakat yang memberikan kontribusi besar pada ekpresi kekerasan dalam menyelesaikan konflik. Mengenali dan mengembangkan sumber daya dan mekanisme peacebuilding dalam menyelesaikan permasalahan konflik yang ada, dimana di dalamnya merupakan sebuah dasar budaya untuk merespon dan menangani konflik secara konstruktif dalam kerangka pengembangan masyarakat dan pembangunan nasional di Timor-Leste.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rekonsiliasi, Konflik, Timur Leste, Dili |
Subjects: | H Ilmu Sosial > Sosiologi H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial H Ilmu Sosial > Komunitas. Kelas. Ras J Ilmu Politik > Ilmu Politik (Umum) |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian |
Depositing User: | ms priska lim |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:39 |
Last Modified: | 09 Feb 2021 02:39 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/3586 |
Actions (login required)
View Item |