PERBANDINGAN KONSEP PENCIPTAAN DALAM UGAMO MALIM DAN PENCIPTAAN DALAM AGAMA KRISTEN SERTA RELEVANSINYA KEPADA GEREJA BERLATAR-BELAKANG BATAK TOBA (SEBUAH UPAYA BERTEOLOGI KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MODEL SINTESIS)

01082193, DAVID BADIARAJA SIHOMBING (2014) PERBANDINGAN KONSEP PENCIPTAAN DALAM UGAMO MALIM DAN PENCIPTAAN DALAM AGAMA KRISTEN SERTA RELEVANSINYA KEPADA GEREJA BERLATAR-BELAKANG BATAK TOBA (SEBUAH UPAYA BERTEOLOGI KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MODEL SINTESIS). Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01082193_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB)
	Text (Skripsi Teologi) 01082193_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Di tengah-tengah kehidupan yang sangat maju dan juga sangat pesat ini ternyata ada bagian yang sedikit terlupakan dan sedikit “tidak terjamah”. Bagian tersebut menitikberatkan dan menunjukkan bahwa adanya agama kepercayaan yang sebenarnya penting juga untuk diperhatikan secara lebih baik. Namun sering sekali bagian agama kepercayaan ini sering terlupakan dan bahkan menjadi nomor dua di dalam kehidupan ini. Padahal kemungkinan besarnya agama kepercayaan tersebut memiliki “harta yang berharga” seperti halnya Ugamo Malim sebagai agama kepercayaan ditengah-tengah adat dan budaya masyarakat Batak Toba. Agama kepercayaan seperti Ugamo Malim ini mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai oleh Agama Kristen dan pada saat Agama Kristen yang mencoba melebarkan sayapnya di tanah batak, sebagai sebuah tempat dimana Gereja ini akhirnya memiliki konteks kehidupan masyarakat Batak Toba, tidak ada salahnya Gereja berlatar belakang Batak Toba ini belajar dan menapaki jalan bersama agama kepercayaan. Oleh karena itu penulis mencoba mempertemukan kedua agama ini menggunakan metode teologi sintesis. Menarik untuk dilihat dari pertemuan tersebut ada persamaan dan perbedaan. Namun dari persamaan dan perbedaan tersebut bukan untuk saling menyerang dan menjatuhkan melainkan untuk saling memperkaya dan menemukan hal baru yang belum ditemukan pada saat belum adanya pertemuan satu dengan yang lainnya. Setidaknya pertemuan yang menghasilkan persamaan dan perbedaan tersebut dapat menghasilkan relevansi. Relevansi itu akan berguna bagi Gereja berlatar-belakang Batak Toba.

Actions (login required)

View Item