PROGRAM BANTU UNTUK PERENCANAAN PENJUALAN SISA BARANG (PROMOSI CUCI GUDANG) DENGAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) STUDI KASUS: TOKO SEPATU CANADA

23070274, MIKO (2013) PROGRAM BANTU UNTUK PERENCANAAN PENJUALAN SISA BARANG (PROMOSI CUCI GUDANG) DENGAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) STUDI KASUS: TOKO SEPATU CANADA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Sistem Informasi) 23070274_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (554kB)
	Text (Skripsi Sistem Informasi) 23070274_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Bisnis penjualan sepatu yang kegiatan pembeliannya sangat dipengaruhi oleh trend menyebabkan tidak selalu sepatu yang dibeli akan habis terjual, hingga sering terjadi sepatu lama belum laku terjual namun harus dilakukan pembelian sepatu baru atau model terbaru, sehingga akan terjadi penumpukkan sepatu lama yang belum laku terjual dan penjualannya akan semakin sulit, karena kualitas sepatu akan semakin menurun dan kondisi sepatu yang akan semakin rusak seiring berjalannya waktu. Timbulnya masalah ketika akan menentukan, apakah yang akan dilakukan terhadap sepatu-sepatu yang belum laku terjual. Kualitas sepatu lama kelamaan akan semakin menurun, hingga terhadap sepatu yang belum laku terjual dalam kurun waktu tertentu ditentukan untuk diobral. Metode FIFO akan digunakan untuk menentukan kelayakan sepatu menjadi barang obral, yaitu sepatu yang dibeli lebih dulu akan dijual lebih dulu. Penentuan barang obral ditentukan berdasarkan umur sepatu, dihitung sejak tanggal pembelian sepatu. Penentuan untuk sepatu yang akan dan layak untuk diobral terlebih dahulu diperioritaskan dari umur sepatu dan berapa persen sepatu laku terjual. Metode FIFO dapat digunakan untuk menentukan kelayakan dari sepatu untuk diobral, yaitu sepatu yang dibeli lebih dulu maka akan disiapkan untuk diobral lebih dulu dan umur sepatu serta besarnya persen laku penjualan sepatu dapat digunakan untuk memprioritaskan sepatu mana yang layak diobral terlebih dahulu, namun sistem masih memiliki kekurangan, yaitu pertimbangan terhadap kualitas bahan dari sepatu yang mempengaruhi lamanya sepatu mengalami kerusakan, belum diterapkan pada sistem untuk digunakan sebagai faktor penentu kelayakan sepatu untuk diobral.

Actions (login required)

View Item