MENGHORMATI ORANG TUA: BUDAYA TORAJA DILIHAT DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KONTEKSTUAL KRISTEN

01150030, Vani Mega Rianna Mantong Tendenan (2019) MENGHORMATI ORANG TUA: BUDAYA TORAJA DILIHAT DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KONTEKSTUAL KRISTEN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01150030_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (959kB)
	Text (Skripsi Teologi) 01150030_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (724kB) | Request a copy

Abstract

Dalam budaya Toraja, upacara pemakaman menjadi sangat khas dan memiliki pengaruh yang kuat hingga saat ini. Kematian dilihat sebagai sesuatu yang memiliki hubungan dengan kepercayaan Aluk To Dolo terhadap Puya (dunia orang mati) dan Tomembali Puang (leluhur yang menjadi dewa). Semakin baik upacara yang dilangsungkan, semakin lengkap kurban hewan yang ada maka orang yang mati akan semakin cepat sampai dan mudah diterima di Puya. Akan tetapi, yang terjadi saat ini upacara pemakaman tidak lagi dilakukan sesuai dengan tingkatan lapisan atau aturan yang diberlakukan oleh Aluk To Dolo apalagi dalam pemotongan hewan kerbau, motifnya sudah mengalami pergeseran. Kini siapapun orang Toraja dapat melangsungkan upacara pemakaman dengan meriah dan menjadi ajang untuk membuktikan balas jasa anak terhadap orang tua. Bentuk dan cara memaknai penghormatan terhadap orang tua menjadi dominan lewat upacara pemakaman. Tidak jarang, hal ini membuat pemaknaan akan penghormatan terhadap orang tua selama hidup kurang diperhatikan. Menjadi menarik untuk melihat bagaimana pandangan tokoh adat dan orang Kristen terhadap budaya Toraja dalam hal menghormati orang tua, sehingga memungkinkan terjadinya dialog iman Kristen dengan kebudayaan Toraja. Dialog yang ada bisa dilihat sebagai upaya kontekstualisasi untuk dapat setia kepada iman dan juga kebudayaan yang adalah bagian dari realitas kehidupan manusia

Actions (login required)

View Item