MENGINGAT ATAU MELUPAKAN? SUATU UPAYA MENILAI PENGAMPUNAN PASCA KONFLIK DALAM GPM JEMAAT BETHEL BERDASARKAN PENGAMPUNAN MENURUT GEIKO MULLER-FAHRENHOLZ

50130014, ALETA APRILIANA RUIMASSA (2015) MENGINGAT ATAU MELUPAKAN? SUATU UPAYA MENILAI PENGAMPUNAN PASCA KONFLIK DALAM GPM JEMAAT BETHEL BERDASARKAN PENGAMPUNAN MENURUT GEIKO MULLER-FAHRENHOLZ. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50130014_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50130014_bab2-sd-bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Rekonsiliasi sejati sesungguhnya tidak dapat terjadi tanpa adanya proses pengampunan di dalamnya. Melalui proses pengampunan, ingatan-ingatan menyakitkan diberikan ruang untuk dibicarakan dan ditransformasikan. Oleh karena itu, pengampunan perlu mendahului rekonsiliasi itu sendiri. Pengampunan merupakan prasyarat dari rekonsiliasi sejati, dan mengingat dibutuhkan dalam pengampunan. Geiko Müller-Fahrenholz dengan teorinya menjelaskan pentingnya pengampunan pasca konflik antar kelompok. Memberikan ruang bagi ingatan-ingatan menyakitkan menjadi perhatian yang tak kalah pentingnya dalam pengampunan yang ia tekankan. Rekonsiliasi yang terjadi di kota Ambon memang perlu untuk dikritisi. Meski rekonsiliasi telah dilakukan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa peristiwa konflik masih terjadi beberapa tahun belakangan ini. Rekonsiliasi di Ambon juga tidak dapat mengabaikan pentingnya pengampunan antar individu maupun komunitas. Pengampunan dibutuhkan untuk mentransformasi ingatan-ingatan menyakitkan yang muncul dari peristiwa-peristiwa konflik. Meski orang-orang Kristen ditumbuhkembangkan dalam narasi pengampunan, tapi tidaklah mudah untuk mewujudkan pengampunan bagi pihak Islam yang telah membuat mereka kehilangan dan menderita. Ingataningatan menyakitkan itu seringkali memengaruhi bagaimana masing-masing pihak yang bertikai (Islam-Kristen) berelasi dan menanamkan stererotip satu terhadap yang lain. Ingatan akan peristiwa konflik yang menyakitkan memang tidak dapat diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, ungkapan yang lebih tepat dalam rangka menuju proses rekonsiliasi sejati di kota Ambon adalah “mengingat dan mengampuni”.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Pengampunan, Mengingat, Ingatan, Konflik Ambon, Rekonsiliasi.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > B Filsafat (Umum)
B Filsafat. Psikologi. Agama > BL Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > BV Teologi Praktis
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Mr Brayen Samuel Paendong
Date Deposited: 11 Jun 2020 02:19
Last Modified: 11 Jun 2020 02:19
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2763

Actions (login required)

View Item View Item