HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA

41110024, YOSEPHINE MULIANA (2015) HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110024_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110024_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan : Pada remaja putri, pubertas ditandai dengan munculnya menstruasi pertama kali (menarche). Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, rentang umur usia remaja adalah 10-19 tahun. Populasi remaja putri menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tahun 2006 jumlah remaja putri usia 10-19 tahun di Jawa Tengah ± sejumlah 2.916.399 juta jiwa. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun tergantung pada berbagai faktor termasuk kesehatan wanita, konsumsi gizi dan status gizi. Asupan gizi yang tidak adekuat dapat mempengaruhi ketidakteraturan menstruasi pada kebanyakan remaja putri. Gizi kurang akan menyebabkan gangguan pada fungsi reproduksi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan haid, tetapi jika asupan nutrisinya baik maka hal ini akan membaik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri di Yogyakarta. Metode : Penelitian observasional dengan menggunakan metode penelitian cross sectional dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh remaja putri kelas 7-9 SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada bulan Mei 2015 kemudian dianalisis secara bivariat dengan uji chi-square. Hasil : Dari 41 responden yang ada didapatkan didapatkan sebanyak 30 siswi (73,2 %) yang mempunyai BMI normal. Sedangkan untuk BMI gemuk yakni sebanyak 6 siswi (14,63 %). Disusul oleh responden yang memiliki BMI obesitas yakni sebanyak 3 siswi (7,32 %) dan responden yang memiliki BMI kurus yakni sebanyak 2 siswi (4,88 %). Selain itu didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami siklus menstruasi yang teratur yaitu sebanyak 31 responden (75,6 %). Sedangkan responden yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur sebanyak 10 responden (24,4 %). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi (p=0,700). Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi berturut-turut adalah diet (p=0,610), stres (p=0,292), aktivitas fisik (p=0,270), dan status kesehatan (p=0,006). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Status gizi, siklus menstruasi, remaja putri, stres, diet, status kesehatan, aktifitas fisik.
Subjects: R Kedokteran. Medis > Ginekologi dan Kebidanan
R Kedokteran. Medis > Pediatri
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Claresta Erlinda
Date Deposited: 07 Aug 2020 03:34
Last Modified: 07 Aug 2020 03:34
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2747

Actions (login required)

View Item View Item