HUBUNGAN KONDISI FISIK, STATUS MENTAL, DAN KEMANDIRIAN DALAM AKTIVITAS FISIK SEHARI-HARI PADA LANSIA DI KELURAHAN SEMANU, KECAMATAN SEMANU, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

41110020, MONICA ROLY VONITA (2015) HUBUNGAN KONDISI FISIK, STATUS MENTAL, DAN KEMANDIRIAN DALAM AKTIVITAS FISIK SEHARI-HARI PADA LANSIA DI KELURAHAN SEMANU, KECAMATAN SEMANU, KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110020_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110020_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : USA-Bureau of the Census memperkirakan jika Indonesia akan mengalami pertambahan jumlah lansia terbesar diseluruh dunia, antara tahun 1990-2025, yaitu sebesar 414 %, dengan meningkatnya jumlah lansia tersebut diharapkan pula adanya upaya untuk mencegah terjadinya disabilitas pada lansia sehingga kualitas kehidupan lansia menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan penelitian-penelitian yang mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses bertambahnya usia. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi fisik, status mental, dan kemandirian dalam aktivias sehari-hari pada lansia. Metode : Penelitian ini dilakukan secara cross – sectional atau pengambilan data dengan satu kali pada suatu waktu, dengan menggunakan sampel sebanyak 30 dengan rentang usia 60-74 tahun. Instrument yang digunakan adalah Get up and Go Test (GUG), The Borg Scale (BORG), dan The Berg Balance Scale (BERG) untuk menilai kekuatan fisik, sedangkan untuk menilai status mental digunakan Mini Mental State Examination (MMSE) dan Hopskin Verbal Learning Test (HVLT) dan untuk menilai kemandirian aktivitas fisik digunakan Activity of Daily Living (ADL) dan Instrumental Activiy of Daily Living (IADL). Data dalam penelitian ini akan dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan metode analisa regresi – korelasi. Hasil : 1) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan fisik dengan status mental yaitu korelasi antara BORG dengan HVLT, BORG dengan MMSE, dan GUG dengan HVLT. Lansia dengan kekuatan fisik yang lebih baik mempunyai status mental yang lebih baik 2) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan fisik dengan kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari yaitu korelasi antar ADL dengan BORG, ADL dengan BERG, dan IADL dengan BORG. Lansia dengan kekuatan fisik yang lebih baik mempunyai kekuatan fisik yang lebih baik Lansia dengan kekuatan fisik yang lebih baik mempunyai kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari yang lebih tinggi. 3) Ada hubungan yang signifikan antara status mental dengan kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari yaitu korelasi antara ADL dengan HVLT, IADL dengan HVLT, ADL dengan MMSE dan IADL dengan MMSE. Lansia dengan status mental yang lebih baik mempunyai kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari yang lebih tinggi. 4) Ada hubungan yang signifikan antara status pendidikan dengan status mental (MMSE). Lansia dengan pendidikan lebih tinggi mempunyai skor MMSE yang lebih tinggi.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Lansia, kemandirian, aktivitas fisik, kekuatan fisik, status mental
Subjects: R Kedokteran. Medis > Aspek Umum Kedokteran
R Kedokteran. Medis > Sistem Kedokteran lainnya
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Claresta Erlinda
Date Deposited: 07 Aug 2020 03:35
Last Modified: 07 Aug 2020 03:35
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2745

Actions (login required)

View Item View Item