PERBEDAAN FREKUENSI ANEMIA DAN MORFOLOGI ERITROSIT PENDERITA TUBERCOLOSIS DENGAN METODE PEMERIKSAAN OTOMATIS DAN KONVENSIONAL DI RS BETHESDA

41110009, VIGA RESFIKASARI (2015) PERBEDAAN FREKUENSI ANEMIA DAN MORFOLOGI ERITROSIT PENDERITA TUBERCOLOSIS DENGAN METODE PEMERIKSAAN OTOMATIS DAN KONVENSIONAL DI RS BETHESDA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110009_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41110009_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan penyakit kronis yang menjadi masalah kesehatan utama di dunia karena angka kematiannya yang cukup tinggi. Anemia yang mengikuti suatu infeksi kronis berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk. Masih cukup banyak penggunaan alat manual dalam penghitungan sel darah terutama pada fasilitas kesehatan primer. Tujuan. Mengetahui perbedaan frekuensi anemia serta perbedaan morfologi eritrosit pada pasien tuberkulosis dengan metode pemeriksaan otomatis dan konvensional. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan studi cross-sectional. semua pasien TB paru maupun ekstraparu pengunjung RS. Bethesda baik yang pertama kali berobat, pasien rawat inap maupun pasien kunjungan ulang. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode Non-probability sampling, dengan jenis consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji analisis dengan uji Mcnemar dan Wilcoxon. Hasil. Jumlah subjek penelitian adalah 30 pasien tuberkulosis yang terdiri dari 18 wanita dan 12 pria. Berdasarkan uji Mcnemar terdapat perbedaan yang bermakna dari frekuensi anemia antara alat otomatis dan konvensional dengan p=0.008 dan perbedaan rerata kedua alat tersebut adalah 1,3776 g/dL atau 10% lebih rendah alat konvensional. Morfologi eritrosit yaitu MCV dari kedua alat menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dengan p = 0.500 sedangkan MCH dan MHC menunjukkan perbedaan yang bermakna melalui uji statistik chi-square dengan p= 0.004dari MCH dan p = 0.000 dari MCHC. Perbedaan rerata sebesar 2.1 pg dari MCH dan 3.11 g/dL dari MCHC memberikan gambaran pada klinisi dimana MCH dari alat konvensional kurang lebih 20% lebih rendah dari alat otomatis sedangkan MCHC kurang lebih 30% lebih rendah alat konvensional. Kesimpulan. Terdapat perbedaan yang bermakna frekuensi anemia penderita tuberkulosis dengan metode pemeriksaan otomatis dan konvensional. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari morfologi eritrosit yakni MCV namun terdapat perbedaan yang bermakna MCH dan MCHC pada penderita tuberkulosis menggunakan metode pemeriksaan otomatis dan konvensional.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Tuberkulosis, frekuensi anemia, morfologi eritrosit, alat otomatis, alat konvensional.
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran (Umum)
R Kedokteran. Medis > Patologi
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Claresta Erlinda
Date Deposited: 14 Jul 2020 03:03
Last Modified: 14 Jul 2020 03:03
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2736

Actions (login required)

View Item View Item