RUMAH KREATIF ROTAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI DI PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH

61150084, Amelia Talenta Putri (2020) RUMAH KREATIF ROTAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI DI PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61150084_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (33MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61150084_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (119MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi luar biasa dengan kekayaan alam melimpah baik berupa sumber daya alam terbarukan (renewable resources) maupun sumber daya alam tak terbarukan (unrenewable resources). Sebagai negara yang memiliki hutan tropis alami terbesar ketiga di dunia, Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati. Hasil hutan yang dapat diperoleh berupa hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu. Hasil hutan ini merupakan bagian dari manfaat hutan yang dapat dinikmati secara langsung (tangible benefit). Hutan pada umumnya menghasilkan tiga macam produk, antara lain kayu, jasa dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Di antara ketiga produk hutan tersebut, HHBK merupakan hasil hutan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan memiliki keunggulan komparatif besar (Sumadiwangsa, 2001). Salah satu HHBK yang menjadi produk unggulan karena memiliki potensi pemanfaatan yang besar dan juga merupakan sumber daya alam terbarukan (renewable resources) adalah rotan. Kalimantan Tengah merupakan sebuah provinsi yang menghasilkan rotan dengan jumlah produksi yang paling besar di Indonesia karena mampu menghasilkan rotan dengan capaian 600-800 ton/bulan. Namun sangat disayangkan, Kalimantan Tengah selama ini hanya berperan untuk menghasilkan rotan mentah, untuk kemudian didistribusikan ke wilayah lain lalu diolah. Adapun Industri Kreatif di Kalimantan Tengah yang fokus dalam mengolah rotan, namun menurut data yang ada Industri Kreatif ini mengalami penurunan setiap tahunnya. Bila diperhitungkan, masyarakat lokal hanya akan mendapatkan keuntungan kecil dan besar kemungkinan para petani rotan kedepannya tidak akan bertahan membudidayakan rotan. Padahal, rotan sendiri memiliki berbagai keunggulan apabila diolah dengan kreativitas dan inovasi yang tepat dengan menyesuaikan era globalisasi. Hal ini dimaksudkan agar perputaran perekonomian, masyarakat dan alam dapat terjalin dengan baik dan bersifat sustain. Berdasarkan dari permasalahan, data dan hasil survey maka perlu adanya sebuah wadah terintegrasi yang memiliki fasilitas dalam memajukan kegiatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat para pelaku industri kreatif. Integrasi yang dimaksud tidak hanya antara pemerintah dengan para pelaku industri kreatif, tetapi juga antara industri kreatif itu sendiri agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sehingga industrinya dapat mapan dan padu di dunia perindustrian Indonesia bahkan dunia. Dengan mengambil pendekatan ekologi, diharapkan desain bangunan dapat merespon serta mendukung berbagai elemen yang akan bersinggungan langsung, seperti keberadaan alam, manusia serta aspek lokalitas yang ada di Kalimantan Tengah. Rumah Kreatif yang akan dibuat di Kota Palangkaraya ini akan menjadi sebuah titik perkumpulan bagi seluruh pelaku industri kreatif rotan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Gagasan utama dalam proyek ini adalah tidak hanya mewadahi fasilitas berupa co-working space saja, tetapi juga event space, fabrication workshop, dan café dengan kearifan lokal. Dengan menggabungkan beberapa fasilitas tersebut, diharapkan perancangan ini dapat menjadi penyelesaian yang solutif dalam menanggapi permasalahan sosial dan permasalahan fisik.

Actions (login required)

View Item