MENJADIKAN AGAMA UNTUK MANUSIA: BELAJAR DARI TASAWUF PONDOK PESANTREN MAULANA RUMI

01150021, Daniel Bimantara (2020) MENJADIKAN AGAMA UNTUK MANUSIA: BELAJAR DARI TASAWUF PONDOK PESANTREN MAULANA RUMI. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01150021_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01150021_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan dunia sekarang tergolong sangat cepat, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Tak diragukan lagi bahwa dampak positif dari perkembangan tersebut begitu signifikan, serba cepat, serba instan, dan serba digital. Namun fakta bahwa perkembangan tersebut sarat akan dampak negatif, juga tak dapat diabaikan: hoax, gaya hidup materialistik, menipisnya rasa saling percaya di tengah masyarakat, bahkan turut memberikan kontribusi terhadap lahirnya gerakan radikalisme dalam tubuh agama. Dengan kata lain agama turut menjadi sasaran dan korban. Tidak jarang bahwa agama disalahgunakan oleh sementara oknum guna menggapai keuntungan dan kepentingan diri mereka sendiri. Akibatnya agama seperti tercabut dari akar dan semangatnya, yang membuat agama dihayati dengan keringnya dan tanpa kedalaman. Di saat masyarakat sekarang menghadapi persoalan yang demikian, sesungguhnya sudah sejak dari awal kelahirannya, spiritualitas di dalam agama Islam yakni tasawuf, telah menaruh perhatian dan upaya yang begitu besar untuk memberikan respons, kontribusi, dan alternatif terhadap persoalan-persoalan yang demikian, menyangkut kehidupan sosial dan keberagamaan masyarakat. Dasar inilah yang mendorong penulis untuk belajar dari Pondok Pesantren Maulana Rumi Yogyakarta, sebuah pesantren yang memfokuskan dirinya pada kajian-kajian tasawuf. Pondok Pesantren Maulana Rumi di satu sisi begitu menekankan mengenai kesalehan ritual (personal), tetapi di sisi yang lain, mereka juga menekankan bahwa saleh ritual harus dibuktikan melalui saleh sosial, yaitu bagaimana mengimplementasikan ilmu yang dipelajari dalam wujud akhlak atau perilaku yang terpuji dan berguna bagi orang lain. Perjumpaan dengan Pondok Pesantren Maulana Rumi membawa penulis pada sebuah kesadaran bahwa interaksi agama-agama di masa sekarang harus menukik pada tataran spiritualitas dan tahap pengalaman mengalami satu dengan yang lain. Dengan jalan demikian, perjumpaan agama-agama dapat menemukan titik keprihatinan yang sama dan menemukan solusinya bersama-sama.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Permasalahan sosial, keberagamaan, tasawuf, kesalehan personal, kesalehan sosial, spiritualitas, perjumpaan agama-agama
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BP Islam. Bahaisme. Teosofi, dll
B Filsafat. Psikologi. Agama > BR Kekristenan
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: ms Mika Sirait
Date Deposited: 28 Apr 2020 21:49
Last Modified: 04 Jun 2021 03:23
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2222

Actions (login required)

View Item View Item