41090038, ANGGRYANI BAILAO (2015) PENGARUH BUDAYA LAL AI MAMA TERHADAP TINGKAT PEMULIHAN MASA NIFAS PADA MASYARAKAT TIMOR TENGAH UTARA NUSA TENGGARA TIMUR. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41090038_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (528kB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41090038_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Masa nifas merupakan masa yang sangat penting karena masa ini rentan dengan berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu.Salah satu budaya yang terdapat pada masyarakat kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu budaya memanggang ibu setelah melahirkan selama dua minggu setiap pagi dan malam hari. Budaya ini dikenal dengan istilah “Lal ai Mama”, yaitu memanggang ibu pasca melahirkan di atas bara api selama masa nifas, yang dipercaya dapat mengeluarkan darah kotor yang masih tertinggal dalam kandungan sehingga ibu merasa pulih kembali seperti sebelum hamil dan dapat mempercepat pemulihan pada masa nifas. Tujuan Penelitian: Mengetahui adakah perbedaan tingkat pemulihan masa nifas pada ibu yang melakukan budaya lal ai mama dan ibu yang tidak melakukan budaya lal ai mama di Kabupaten Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan kohort prospektif. Instrumen yang digunakan adalah lembar obsevasi tinggi fundus uteri dan lochea, pita centimeter. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan uji t-test pada tinggi fundus uteri dan uji fischer exact untuk mengetahui perubahan lochea. Hasil:Hasil penelitian di kabupaten Timor Tengah Utara khususnya puskesmas Ponu dan puskesmas Lurasik dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, didapatkan hasil untuk tinggi fundus uteri nilai t hitung > t tabel (2,631 >1,701) yang menunjukkan bahwa H0 ditolak : terdapat perbedaan penurunan fundus uteri pada ibu nifas yang melakukan budaya lal ai mama dengan ibu yang tidak melakukan budaya lal ai mama. Sedangkan untuk lochea nilai perhitungan secara manual menunjukkan bahwa rata-rata lochea mencapai lochea alba pada hari keduabelas dan tidak ada perbedaan signifikan untuk perubahan lochea untuk perhitungan secara statistik. Kesimpulan : Terdapat perbedaan penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu nifas yang melakukan budaya lal ai mama dengan ibu yang tidak melakukan budaya lal ai mama. Ibu nifas yang tidak melakukan budaya lal ai mama mempunyai rata-rata penurunan fundus uteri yang lebih besar daripada ibu yang melakukan budaya lal ai mama.Selanjutnya, tidak terdapat perbedaan pencapain lochea alba pada ibu yang melakukan budaya lal ai mama dan yang tidak melakukan budaya lal ai mama.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nifas, Budaya Lal Ai mama. |
Subjects: | G Geografi. Antropologi. Rekreasi > Antropologi R Kedokteran. Medis > Ginekologi dan Kebidanan |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Mr Brayen Samuel Paendong |
Date Deposited: | 23 Jul 2020 03:23 |
Last Modified: | 23 Jul 2020 03:23 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/2055 |
Actions (login required)
View Item |