EVALUASI SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA KOTA SURAKARTA

31130006, GABRIELA RUT CAHYANTA PURBA (2017) EVALUASI SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA KOTA SURAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Biologi) 31130006_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (3MB)
	Text (Skripsi Biologi) 31130006_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan seluas keseluruhan 44,04 km2 dengan jumlah penduduk sesuai sensus tahun 2000 sejumlah 490.214 jiwa. Kecamatan yang mempunyai luas wilayah paling besar yaitu Kecamatan Banjarsari (14,81 km2) sedangkan kecamatan yang mempunyai luas paling kecil yaitu Kecamatan Serengan. Wilayah kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Pasar Kliwon (915.418 jiwa/km2) dan terendah terdapat pada Kecamatan Laweyan (10.127 jiwa/km2). Air limbah domestik mengandung berbagai macam zat pencemar yang berbahaya bagi lingkungan. IPAL Semanggi dan IPAL Mojosongo merupakan instalasi pengolahan air limbah domestik yang memperbaiki kualitas air limbah sehingga aman bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas air limbah domestik di inlet dan outlet IPAL Semanggi dan IPAL Mojosongo berdasarkan parameter biologi (Total Coliform), fisika (TDS dan TSS) dan kimia (pH, BOD, COD, DO, fosfat dan nitrat) serta mengetahui efisiensi kinerja pada IPAL Semanggi dan IPAL Mojosongo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada IPAL Semanggi dan IPAL Mojosongo. Melakukan uji kualitas air limbah tiap bak di kedua lokasi berdasarkan parameter biologi, fisika dan kimia. Dengan menggunakan metode pengambilan sampel tiap minggu selama 4 minggu dengan waktu yang berbeda (pagi,siang,sore,pagi). Hasil menunjukkan sistem pengolahan pada IPAL Mojosongo lebih baik dibanding IPAL Semanggi. Dapat kita lihat dari ke delapan parameter yang diukur terkecuali TDS yang tidak terjadi perubahan yang signifikan pada IPAL Mojosongo, sedangkan pada IPAL Semanggi mengalami peningkatan untuk kedelapan parameter terkecuali TDS yang juga tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Actions (login required)

View Item